WHO Beri Lampu Hijau RI Ikut Produksi Vaksin mRNA Lewat Biofarma
Indonesia resmi mendapat lampu hijau dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebagai salah satu negara penerima transfer teknologi pembuatan vaksin virus corona (Covid-19) dengan platform mRNA. Dengan demikian, Indonesia akan jadi pusat global hub atau pusat produksi vaksin virus Covid-19 di kawasan Asia Tenggara.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menyebut sedari awal Indonesia sudah mulai fokus pada isu ketahanan kesehatan global melalui pengembangan dan produksi vaksin. Isu tersebut menurutnya juga telah diajukan sebagai prioritas dalam Presidensi Indonesia di G20.
"Indonesia dan Biofarma dipercaya menjadi salah satu penerima transfer teknologi vaksin berbasis mRNA. Bio Farma adalah industri vaksin terbesar di Asia Tenggara," kata Retno dalam acara bersama WHO di Jenewa, Swiss, Rabu (23/2).
Retno menyebut, PT Bio Farma (Persero) memiliki kapasitas produksi lebih dari 3,2 miliar dosis per tahun, dan memproduksi 14 jenis vaksin dan sudah diekspor ke lebih dari 150 negara. Sehingga ia menilai hal itu cukup sebagai modal pembuatan pusat produksi vaksin mRNA di Indonesia.
Selain itu, dengan penunjukan Indonesia sebagai salah satu pusat produksi vaksin Covid-19, maka diharapkan Indonesia mampu menyuplai atau memenuhi kebutuhan vaksin di kawasan Asia Tenggara.
"Ini merupakan solusi yang dibutuhkan negara berkembang untuk memberdayakan dan memperkuat ketahanan kita, dan solusi yang memperbolehkan kita untuk berkontribusi untuk ketahanan kesehatan," kata dia.
Dalam acara yang sama, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan penunjukan Indonesia sebagai negara penerima transfer teknologi untuk pembuatan vaksin mRNA lantaran WHO menganggap ada urgensi untuk meningkatkan produksi vaksin lokal, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Tujuan dari program ini, lanjut Tedros, adalah untuk menyediakan fasilitas agar produsen dari negara berpenghasilan rendah dan menengah dapat menerima pelatihan tentang cara memproduksi vaksin tertentu, dan memiliki lisensi untuk memproduksi vaksin.
Lihat Juga :UPDATE CORONA 23 FEBRUARI 2022 Rangkuman Covid: Nakes Wisma Atlet Wafat, Wacana Vaksin Dosis Keempat |
"Kami percaya hub transfer teknologi mRNA sangat menjanjikan. Tidak hanya untuk meningkatkan akses ke vaksin melawan Covid-19, tetapi juga untuk penyakit lain termasuk malaria, tuberkulosis, dan kanker," ujar Tedros.
Tedros menyebut, WHO tengah membentuk WHO Academy dengan bantuan Pemerintah Republik Korea yang telah menawarkan fasilitas besar dalam melakukan pelatihan biomanufaktur secara lokal, dan akan memperluas operasi untuk mengakomodasi peserta pelatihan dari negara lain.
(khr/ain)