
Prediksi sejumlah ahli mengungkapkan 160,4 km persegi atau 24,3 persen wilayah Jakarta akan terendam air laut pada 2050. Hal itu merupakan dampak kombinasi dari penurunan muka tanah, yang rata-rata mencapai 10-20 cm per tahun, dengan kenaikan muka air laut, dengan rata-rata 3,1 mm per tahun.
Namun, laju penurunan tanah, pemegang saham terbesar Jakarta tenggelam, kini kian berkurang. Akankah ini jadi tanda Jakarta selamat atau sekadar menunda tenggelam lebih lama?