Kasus positif Covid-19 di Indonesia bertambah 40.920 pada hari ini, Rabu (2/3). Dengan demikian, total kasus positif Covid-19 di Indonesia sejak pasien pertama diumumkan pada awal Maret 2020 kini mencapai 5.630.096 orang.
Dari total kasus positif, sebanyak 4.944.237 orang telah sembuh (bertambah 42.935 orang). Sementara 149.036 orang lainnya meninggal dunia (bertambah 376 orang).
Sedangkan jumlah kasus aktif virus corona mencapai 536.823 orang, atau turun 2.391 dari kemarin. Kemudian suspek Covid-19 sebanyak 32.219 orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Spesimen yang diperiksa laboratorium kesehatan se-Indonesia dalam 24 jam terakhir mencapai 601.452 sampel.
Pandemi Covid-19 sudah genap dua tahun melanda Indonesia hari ini, Rabu (2/3), terhitung sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kasus pertama pada 2 Maret 2020.
Saat itu, dua warga Depok dinyatakan positif Covid-19 usai berkontak erat dengan warga negara Jepang di sebuah restoran di Jakarta. Hari-hari setelahnya, kasus baru mulai bermunculan, begitu pula dengan kematian.
Selama dua tahun ini juga berbagai mutasi varian Covid-19 masuk dan tersebar di Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat sedikitnya ada empat varian, yaitu Alpha, Beta, Delta dan teranyar Omicron.
Kasus Covid-19 di Indonesia per 27 Februari 2022, masih didominasi oleh Varian Delta dengan 8.463 kasus. Lalu, Omicron dengan 6.580 kasus, Alpa 83 kasus dan Beta sebanyak 22 kasus.
Kemenkes menyebut Indonesia saat ini tengah berada pada gelombang ketiga, yang dipicu oleh merebaknya kasus Omicron. Varian ini disebut-sebut tak lebih mematikan seperti Delta, namun penyebarannya lebih cepat. Omicron ditengarai bisa menyebar 3 sampai 4 kali lebih cepat.
Meski begitu, Kemenkes mengklaim tren kasus di beberapa daerah menurun secara konsisten selama tiga pekan terakhir. bahkan, beberapa daerah diklaim telah melampaui puncak Omicron.
Meski sudah menurun, Pemerintah belum berani mengumumkan bahwa Indonesia telah berhasil melewati gelombang ketiga atau Omicron secara nasional. Sebab, kasus masih berpotensi melonjak usai libur panjang.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga secara resmi belum mencabut status pandemi global. Namun, pemerintah Indonesia sudah menyiapkan skenario transisi dari pandemi menuju endemi.
(tim/isn)