Jakarta, CNN Indonesia --
Pemerintah memutuskan untuk menghapus pemeriksaan virus corona (Covid-19) sebagai syarat perjalanan domestik mulai hari ini, Selasa (8/3). Aturan itu khusus berlaku bagi warga yang sudah menerima vaksin dua dosis dan dosis lanjutan alias booster.
Kebijakan itu menyusul sejumlah relaksasi yang diberlakukan pemerintah seiring dengan gagasan proses transmisi dari pandemi menuju endemi Covid-19 di Indonesia. Kementerian Kesehatan juga mengklaim Indonesia sudah mencapai herd immunity karena 70 persen penduduk sudah menerima vaksin lengkap.
CNNIndonesia.com telah merangkum peristiwa dan informasi perihal perkembangan kasus covid-19 di Indonesia dalam 24 jam terakhir, sebagaimana berikut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syarat PCR/Antigen dalam Perjalanan Dihapus Hari Ini
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 resmi menghapus syarat negatif virus corona baik melalui tes PCR maupun rapid test antigen bagi Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) baik melalui jalur darat, laut, maupun udara mulai hari ini.
Satgas menegaskan kebijakan itu hanya berlaku bagi mereka yang sudah menerima suntikan dosis vaksin Covid-19 lengkap atau dua dosis dan booster.
Ketentuan itu diatur melalui Surat Edaran Nomor 11 Tahun 2022 tentang Ketentuan Perjalanan Orang dalam Negeri Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang diteken oleh Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Suharyanto pada hari ini, 8 Maret 2022.
Uji Coba Transisi ke Endemi
Satgas Penanganan Covid-19 mengatakan penghapusan syarat negatif virus corona baik melalui tes PCR maupun rapid test antigen bagi pelaku perjalanan domestik merupakan sebuah bentuk uji coba pemerintah dalam menghadapi masa transisi dari pandemi menuju endemi Covid-19 di Indonesia.
Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Alexander K. Ginting menambahkan uji coba new normal lainnya telah dilakukan pemerintah dengan memberlakukan bebas karantina bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) di Bali sejak 7 Maret kemarin.
"Jadi sifatnya uji coba sebagai bentuk transisi dari masa pandemi yang sudah kita jalani lebih dua tahun ini," kata Alex kepada CNNIndonesia.com, Selasa (8/3).
Tes Acak di Komunitas Berisiko
Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra menilai kebijakan penghapusan syarat negatif virus corona baik melalui tes PCR maupun rapid test antigen untuk Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) masih dapat dimaklumi asal pemerintah menggenjot random testing di komunitas rentan.
Hermawan menyebut, screening bagi para PPLN moda transportasi sedari awal bukanlah metode pencarian kasus Covid-19 yang sesuai kaidah epidemiologi. Ia menekankan, teknik testing dan tracing yang benar adalah dilakukan secara masif di permukiman padat penduduk dengan mobilitas tinggi serta kontak erat kasus Covid-19.
"Jadi dalam konsep active case finding, memang bukan tempatnya untuk pra syarat Antigen maupun PCR untuk penyelidikan epidemiologi dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19. Testing dilakukan secara systematic random testing kepada komunitas yang dinilai berisiko," kata Hermawan saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (8/3).
PPKM Jawa-Bali Diperpanjang Hingga 14 Maret
Pemerintah memutuskan untuk kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah Jawa-Bali dan berlaku efektif pada hari ini, 8 Maret hingga 14 Maret 2022 mendatang.
Ketetapan itu diatur dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 15 Tahun 2022 yang diteken oleh Mendagri M Tito Karnavian pada 7 Maret 2022.
Jumlah daerah dengan status PPKM Level 4 tidak mengalami perubahan, tetap 7 daerah. Daerah yang masuk kategori PPKM Level 3 mengalami penurunan dari yang semula 108 daerah menjadi 84 daerah. Sementara status daerah pada PPKM Level 2 mengalami kenaikan dari 13 daerah menjadi 37 daerah, dan pada PPKM kali ini nihil daerah level 1.
Proses Transisi Jadi Endemi RI Tak Buru-buru
Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan gagasan proses transisi pandemi virus corona menjadi endemi di Indonesia dilakukan dengan prinsip kehati-hatian sehingga tidak bisa dilakukan secara terburu-buru.
Luhut juga memastikan setiap proses pengambilan keputusan yang dilakukan pemerintah pusat selalu berlandaskan data dan masukan dari para ahli kesehatan dan epidemiolog di Indonesia.
"Perlu kami tegaskan bahwa semua kebijakan dalam proses transisi yang akan kita lalui bersama ini bukan dilakukan secara terburu-buru. Kita harus sudah siap menuju proses transisi secara bertahap dengan menerapkan kebijakan berbasiskan data yang ada," kata Luhut.
[Gambas:Photo CNN]
Prokes Jaga Jarak Dilonggarkan Jelang Ramadan
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membuka peluang untuk melonggarkan salah satu protokol kesehatan (prokes) virus corona yakni jaga jarak selama masa transisi dari pandemi menuju endemi Covid-19 di Indonesia.
Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menambahkan, saat ini pemerintah tengah menyusun peta jalan menuju endemi. Namun sebelum itu, Indonesia menurutnya harus mencapai dua kondisi, yakni fase pengendalian pandemi dan fase pra endemi.
"Kita tahu pelonggaran prokes itu kan bisa saja misalnya jaga jarak, misalnya pada kegiatan-kegiatan tertentu seperti aktivitas di tempat ibadah. Karena kita akan memasuki bulan Ramadan, mungkin jaga jarak ini sudah tidak dijadikan menjadi salah satu indikator," kata Nadia dalam konferensi pers, Selasa (8/3).
Kemenkes: Kita Tidak Mungkin Nol Kasus Covid-19
Kemenkes menyebut masih ada peluang kasus virus corona di Indonesia kembali mengalami lonjakan di tengah pelonggaran aturan yang mulai diberlakukan pemerintah guna persiapan masa transisi dari pandemi menjadi endemi Covid-19.
Kendati demikian, Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi memastikan Indonesia sudah memiliki cukup 'bekal' dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19. Salah satunya dengan imunitas yang didapatkan warga baik secara alamiah pasca terinfeksi maupun dari program vaksinasi nasional.
"Kasus bisa naik ya, kita tidak tahu apakah melonjak atau tidak. Tapi penambahan kasus itu mungkin bisa terjadi karena kita tahu, kita tidak mungkin menolkan kasus Covid-19. Kita akan hidup berdampingan dengan Covid-19," kata Nadia dalam konferensi pers, Selasa (8/3).
Kemenkes Klaim RI Sudah Herd Immunity
Kemenkes mengaku yakin kekebalan komunal atau herd immunity sudah terbentuk di Indonesia baik melalui antibodi tambahan yang didapatkan dari program vaksinasi Covid-19 maupun antibodi alamiah yang didapatkan oleh warga pasca terinfeksi Covid-19.
Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi sekaligus menambahkan saat ini capaian vaksinasi dosis kedua di Indonesia sudah mencapai 71,23 persen. Herd Immunity sebelumnya dikatakan dapat tercapai apabila 70-90 persen masyarakat sudah memiliki kekebalan tambahan.
"Yang pasti dari survey sero sudah 86 persen masyarakat punya antibodi, dan dengan cakupan vaksinasi dosis kedua sudah mencapai 70 persen dari sasaran 208 juta, pasti sudah ada kekebalan bersama [herd immunity]," kata Nadia kepada CNNIndonesia.com, Selasa (8/3).
Capaian Dosis Vaksin RI
Capaian vaksinasi per Selasa (8/3) Pukul 12.00 WIB, tercatat sebanyak 192.263.704 orang telah menerima suntikan dosis pertama. Sementara itu, 148.587.718 orang juga telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin.
Dengan demikian, target vaksinasi pemerintah dari total sasaran 208.265.720 orang sudah menyentuh 92,32 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua baru berada di angka 71,35 persen.
Update Kasus Covid-19 8 Maret 2022
Pemerintah mencatat jumlah penambahan kasus harian warga yang positif terinfeksi virus corona bertambah 30.148 kasus pada hari in, Selasa (8/3). Sementara penambahan kasus sembuh sebanyak 55.128 kasus, dan 401 kasus meninggal baru.
Sehingga secara kumulatif, sebanyak 5.800.253 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Dari jumlah itu sebanyak 5.226.530 orang dinyatakan pulih, 422.892 orang menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri, sementara 150.831orang lainnya meninggal dunia.