Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik duet Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe sebagai pemimpin Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Tumpuan mewujudkan impian ibu kota baru kini ada di pundak mereka.
Direktur Eksekutif Kedai KOPI, Kunto Adi Wibowo, mengatakan bahwa tantangan terbesar yang bakal dihadapi oleh Bambang dan Dhony sebagai pemimpin IKN ialah membangun komunikasi publik yang baik untuk meyakinkan masyarakat tentang rencana pemindahan IKN.
Pasalnya hasil survei terakhir Kedai KOPI menunjukkan mayoritas publik masih menyatakan tidak setuju dengan pemindahan IKN. Kunto berkata, komunikasi publik merupakan salah satu masalah dalam proyek pemindahan IKN yang terjadi selama ini.
"Pekerjaan rumah besarnya adalah meyakinkan masyarakat karena survei terakhir KedaiKOPI yang enggak setuju banyak, [sekitar] 60-an persen. Ini masalahnya anggaran besar, tapi untuk komunikasi kecil," kata Kunto kepada CNNIndonesia.com, Kamis (10/3).
Ia meyakini, langkah membangun komunikasi publik yang baik bukan perkara mudah. Kunto berkata, Bambang dan Dhony harus bisa memberikan penjelasan terkait sejumlah hal yang belum jelas selama ini.
Menurutnya, upaya membangun komunikasi publik tersebut bisa dilakukan Bambang dan Dhony dengan membentuk tim komunikasi atau juru bicara.
"Banyak hal belum jelas, belum tahu soal IKN ini. Ini pekerjaan rumah Pak Bambang. Selain merencanakan, tapi dia harus mengomunikasikannya juga, sehingga orang setuju dan tergerak untuk pindah ke sana," ucapnya.
"Dia punya otoritas untuk tunjuk ahli komunikasi atau jubir untuk mengomunikasikan itu," sambung Kunto.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kunto melanjutkan, Bambang dan Dhony tidak akan menghadapi tantangan terlalu besar pada aspek politik lain. Menurutnya, hal itu terjadi karena regulasi atau dasar pemindahan IKN sudah disahkan.
Menurutnya, masalah-masalah menyangkut politik pemindahan IKN nantinya akan diurus oleh Jokowi dan jajaran pemerintah pusat.
Berlanjut ke halaman berikutnya... Kejar Target 2024
Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran Idil Akbar pun mengamini tantangan terbesar yang akan dihadapi Bambang dan Dhony ialah terkait komunikasi publik.
Menurutnya, Bambang dan Dhony harus membangun komunikasi publik yang baik untuk menjabarkan seluruh tujuan dari pemindahan IKN yang belum jelas selama ini.
"Mengomunikasikan apa urgensi perpindahan itu. Banyak informasi berseliweran soal motif perpindahan itu. Ini bukan kerja Bambang sebetulnya, tapi tim di bawah Bambang harus bekerja secara terukur, sehingga masyarakat bisa memahami bahwa pemindahan itu urgen," katanya.
Selain itu, lanjutnya, Bambang dan Dhony juga akan menghadapi tantangan yakni membantu pemerintah mengejar target pemindahan IKN bisa dilakukan pada 2024 mendatang alias sebelum pergantian rezim.
Menurutnya, Bambang dan Dhony harus bekerja keras memenuhi target tersebut mengingat perpindahan IKN merupakan warisan yang ingin ditinggalkan Jokowi sebelum mengakhiri jabatan.
[Gambas:Infografis CNN]
"Tantangan terbesar memenuhi ekspektasi itu, apalagi punya target sampai 2024 harus ada progress, sehingga pemerintahan sekarang punya legacy untuk pemerintahan berikutnya," katanya.
Idil menambahkan, Bambang dan Dhony sebagai pemimpin IKN harus bekerja secara maksimal untuk memenuhi seluruh ekspektasi pemerintah. Bila tidak, menurutnya, rencana pemindahan IKN akan berantakan dan bisa gagal dalam perjalanannya.
"Titik awal harus memenuhi ekspektasi itu, kalau tidak runyam juga," katanya.
Bambang dan Dhony terpilih sebagai pemimpin IKN setelah sebelumnya muncul sejumlah nama calon pemimpin IKN, mulai dari sosok berlatar belakang kepala daerah, partai politik (parpol), hingga profesional.
Mereka akan memimpin persiapan pembangunan dan pemindahan IKN. Setelah pemindahan dilakukan, keduanya akan memimpin pemerintahan daerah di IKN baru.
[Gambas:Photo CNN]
Bambang merupakan ahli tata kota dan transportasi. Ia menempuh S2 di University of California jurusan tata kota dan teknik transportasi. Dia juga lulus dari program doktoral perencanaan infrastruktur University of California.
Ia pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Perhubungan pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pada 2007-2010, Bambang juga dipercaya menjabat Deputi Menteri Koordinator Perekonomian Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah.
Sementara Dhony merupakan Managing Director of President Office of Sinar Mas Land. Dia pernah terlibat dalam proses perumusan pemindahan ibu kota.
Dhony menjadi perwakilan Sinarmas Land saat mendampingi perwakilan pemerintah dalam studi banding persiapan pembangunan IKN. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa pernah belajar tata kota di BSD City pada 7 Oktober 2021.