LAPORAN DARI IKN NUSANTARA

Lintas Sejarah Sepaku: dari Balikpapan Seberang, jadi IKN Nusantara

CNN Indonesia
Selasa, 15 Mar 2022 14:40 WIB
Kawasan inti atau pusat pemerintahan di IKN berada di wilayah yang masuk administratif Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Bendungan Sepaku-Semoi akan menjadi infrastruktur dasar pertama bagi pembangunan proyek IKN Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kalimantan Timur. (CNNIndonesia/Dika Kardi)
Penajam Paser Utara, CNN Indonesia --

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meneken Undang-Undang nomor 3 tahun 2002 tentang Ibu Kota Negara pada 15 Februari 2022 yang akan memindahkan ibu kota atau IKN dari DKI Jakarta di Pulau Jawa ke Kalimantan Timur.

Ibu kota baru yang akan menggantikan DKI Jakarta itu kelak bernama Nusantara. Nama yang dipilih Jokowi itu menggugurkan sekitar 80 usulan lain. Beberapa nama calon IKN yang sebelumnya diusulkan ke Jokowi ada Negara Jaya, Nusa Karya, hingga Kertanegara.

Kawasan inti atau pusat pemerintahan di IKN itu berada di wilayah yang saat ini masuk administratif Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Selain Sepaku, dalam UU 3/2022 diatur pula kawasan perluasan IKN yang 'mencaplok' sejumlah wilayah kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Letak geografis Sepaku ini berada di utara dari Teluk Balikpapan, yang wilayahnya berbatasan dengan Kota Balikpapan dan Kabupaten Kutai Kartanegara.

Sepaku terletak di wilayah timur laut Kabupaten Penajam Paser Utara. Sepaku berbatasan dengan Kecamatan Penajam di sebelah barat dan selatan.

Kecamatan ini berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara di sebelah utara dan Kabupaten Balikpapan di sebelah Timur.

Mengutip Kecamatan Sepaku dalam Angka 2018 dari Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 15 desa/kelurahan itu ada beberapa yang tercatat di dalam, tepi, dan luar kawasan hutan.

Mereka yang berada di dalam kawasan hutan adalah Kelurahan Mentawir dan Desa Karang Jinawi. Sementara yang di luar kawasan hutan adalah Desa Binuang, Desa Telemow, Desa Sukaraja, dan Kelurahan Maridan. Kemudian desa/kelurahan sisanya berstatus ada di tepi atau sekitar hutan. 

Insert Grafis Akses Jalan Eksisting Menuju IKN

Kecamatan Sepaku saat ini terbilang unik, karena wilayah administrasinya terdiri atas 11 desa dan 4 kelurahan. Empat kelurahan itu merupakan sisa ketika Sepaku masih masuk ke dalam wilayah Kotamadya Balikpapan dan saat itu masih bernama Kecamatan Balikpapan Seberang.

"[Nama] Balikpapan itu asalnya dari warga asli sini, suku Balik," ujar Sibukdin, kepala adat Balik di Kampung Sepaku Lama, Kelurahan Sepaku, Sibukdin saat disambangi CNNIndonesia.com di rumahnya, Jumat (11/2/2022) malam.

Sibukdin bercerita pada zaman dulu, leluhur mereka tinggal di wilayah yang belakangan dikenal sebagai Kota Balikpapan.

"Kemudian karena banyak pendatang, orang tua kami terus bergeser melewati sungai hingga sampai di sini (Sepaku)," imbuhnya.

Siswa SDN 02 Sepaku mengikuti upacara bendera. Kalimantan Timir, Senin 14 Februari 2022.Aktivitas Siswa SDN 02 Sepaku usai mengikuti upacara bendera, Kecamatan Sepaku, Kabupaten PPU, Kalimantan Timur, Senin 14 Februari 2022. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Pengakuan Sibukdin mengenai sejarah Sepaku dan kaitannya dengan Balikpapan itu pun bisa dikonfirmasi dari situs resmi kota minyak tersebut. Melansir balikpapan.go.id, setidaknya ada dua versi sejarah kota tersebut.

Hal yang diceritakan Sibukdin saat kami berkunjung ke rumahnya itu adalah legenda rakyat yang juga diakui dalam sejarah kota itu.

"Orang-orang suku Pasir Balik yang bermukim di sepanjang pantai teluk Balikpapan adalah berasal dari keturunan kakek dan nenek yang bernama "Kayun Kuleng dan Papan Ayun". Oleh keturunannya kampung nelayan yang terletak di Teluk Balikpapan itu diberi nama "Kuleng-Papan" atau artinya "BALIK - PAPAN" (Dalam bahasa Pasir, Kuleng artinya Balik dan Papan artinya Papan) dan diperkirakan nama negeri Balikpapan itu adalah sekitar tahun 1527," demikian tertulis di laman tersebut saat diakses Senin (21/2/2022).

Sementara versi lain asal mula Balikpapan yang tertulis pada laman itu berasal dari buku karya F Valenijn. Dikatakan asal nama Bailkpapan berasal dari masa Kerajaan Kutai di bawah pemerintahan Sultan Muhammad Idris. Idris memerintahkan kepada pemukim di sepanjang teluk untuk menyumbang bahan bangunan guna proyek istana baru di Kutai Lama.

Sumbangan tersebut ditentukan berupa penyerahan sebanyak 1000 lembar papan yang diikat menjadi sebuah rakit yang dibawa ke Kutai Lama melalui sepanjang pantai.

Setibanya di Kutai lama, ternyata ada 10 keping papan yang kurang (terlepas selama dalam perjalanan) dan hasil dari pencarian menemukan bahwa 10 keping papan tersebut terhanyut dan timbul di suatu tempat yang sekarang bernama "Jenebora".

"Dari peristiwa inilah nama Balikpapan itu diberikan (dalam istilah bahasa Kutai "Baliklah - papan itu" atau papan yang kembali yang tidak mau ikut disumbangkan)," demikian tertulis di laman situs Pemkot Balikpapan tersebut.

Tapi, di kalangan warga Sepaku, versi legenda rakyat itulah yang kemudian lebih mereka akui dan turunkan kisahnya dari generasi ke generasi. Salah satunya kepada Marice, 34, yang turun temurun keluarganya bermukim di Kelurahan Pemaluan, Kecamatan Sepaku.

Dalam sejarahnya wilayah Sepaku--yang semula menjadi bagian Kecamatan Penajam saat masih tergabung dengan Balikpapan sebelum jadi wilayah terpisah kini--merupakan wilayah perbukitan dengan hutan. Namun, hutan-hutan di wilayah tersebut kini telah berganti menjadi hutan tanaman industri (HTI).

Di kawasan pinggiran HTI itu pula ladang-ladang warga adat-seperti yang dikelola Sibukdin dan keluarganya secara turun temurun berada.

"Sekarang hutan sudah tidak ada. Dulu sering kali [waktu kecil ikut orang tua] mencari rotan di hutan. Sekarang sudah tidak bisa, sudah habis rotannya [hutan alam]," ujar Gining, salah satu warga Suku Balik dari Sepaku yang ladangnya berada tak jauh dari lahan yang dikelola Sibukdin.


baca halaman selanjutnya...

Potret Penduduk Sepaku

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER