Kakanwil Kumham Yogya Dicopot Usai Ada Penyiksaan Lapas Pakem

CNN Indonesia
Jumat, 11 Mar 2022 20:32 WIB
Usai terjadi penyiksaan terhadap warga binaan di Lapas Pakem, Sleman, Kepala Kanwil Kemenkumham Yogyakarta dicopot dari jabatannya (CNN Indonesia/Tunggul)
Jakarta, CNN Indonesia --

Budi Argap Situngkir dicopot dari jabatan Kepala Kanwil Kemenkumham DI Yogyakarta. Dia dipindahtugaskan menjadi Kepala Kanwil Kemenkumham Sulawesi Tengah.

Sebelumnya, Kanwil Kemenkumham DI Yogyakarta menjadi sorotan lantaran ditemukan penyiksaan terhadap tahanan di Lapas Narkotika Kelas II A.

Mengutip kantor berita Antara, Kepala Kanwil Kemenkumham DI Yogyakarta kini dijabat oleh Imam Jauhari. Sebelumnya ia menjabat Kakanwil Kemenkumham Bengkulu.

Inspektur Jenderal Kemenkumham Razilu mengklaim pergantian orang di posisi Kepala Kanwil DI Yogyakarta tidak terkait dengan penyiksaan yang terjadi di lapas.

"Enggak ada, enggak ada kaitannya dengan temuan Komnas HAM. Semua proses ini kami tidak mengaitkan dengan temuan kemarin," kata dia.

Razilu mengklaim pergantian orang di posisi kepala Kanwil DI Yogyakarta lebih karena rotasi jabatan. Menurutnya itu wajar di tubuh organisasi sebagai penyegaran.

"Karena tidak boleh seseorang lama dalam satu tempat. Dia harus pindah untuk penyegaran buat dia dan untuk mengangkat daya kreativitas dan logika dia. Kalau dipindah dia akan hidup," ucap Razilu.

Dalam acara serah lepas sambut jabatan, Kepala Kanwil Kemenkumham DI Yogyakarta yang lama, Budi Argap Situngkir meminta maaf jika ada kesalahan yang pernah ia lakukan.

Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenkumham DI Yogyakarta yang baru, Imam Jauhari mengatakan dirinya hanya tinggal melanjutkan kerja-kerja yang sudah dilakukan selama ini.

"Saya kasih waktu dulu karena saya masih baru kan di sini, tetapi yang jelas program yang telah dikerjakan kakanwil lama akan saya teruskan," ujar dia.

Sebelumnya, Komnas HAM menemukan penyiksaan sipir terhadap para narapidana di Lapas Narkotika Kelas II A, Pakem, Sleman, DI Yogyakarta.

Pemantau Aktivitas HAM, Wahyu Pratama Tamba mengatakan para napi ada yang diminta meminum dan cuci muka dengan urine. Selain itu, ada pula napi yang diperintah memakan muntahan makanan.

Bahkan warga binaan juga dipotong jatah makanan. Penyiksaan lain berupa pemukulan menggunakan alat pecut, kabel, selang, penggaris hingga diinjak-injak.

(antara/bmw)


Saksikan Video di Bawah Ini:

VIDEO: Ledakan di SPBU, 8 Orang Luka

KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK