Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan sedang menyiapkan prosedur keluar dari Dewan Eropa. Hal itu dilakukan karena meningkatnya tekanan untuk mengusir Rusia dari kelompok pan-Eropa.
Kementerian mengungkapkan rencana itu pada Selasa (15/3) dengan mengunggah pernyataan di akun Telegramnya, "Meluncurkan prosedur untuk keluar dari Dewan Eropa."
Seperti diberitakan AFP, Selasa (15/3), mereka juga mengatakan telah memberi tahu rencana itu kepada Sekretaris Jenderal Dewan Eropa Marija Pejcinovic Buric.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rusia yang telah menjadi anggota Dewan Eropa sejak 1996 telah diskors dari semua hak perwakilannya tepat satu hari setelah mengirim puluhan ribu tentara memasuki Ukraina pada Kamis (24/2).
Kementerian Luar Negeri Rusia kemudian mengutip langkah "diskriminatif" dalam pernyataannya.
"Dalam kondisi seperti itu, negara kita tidak akan tetap berada di Dewan Eropa," tulis Kemenlu Rusia.
"Kami berpisah dengan Dewan Eropa seperti itu tanpa penyesalan."
Mereka juga mengatakan tidak akan memengaruhi hak dan kebebasan warga Rusia setelah memutuskan bakal keluar dari Dewan Eropa.
"Implementasi resolusi yang telah diadopsi dari Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa akan terus berlanjut, jika tidak bertentangan dengan Konstitusi Rusia," tulis Kemenlu.
Sementara itu, Ukraina pada Senin (14/3) menuntut banyak pihak supaya Rusia segera dikeluarkan dari Dewan Eropa. Mereka mengatakan Rusia tidak memiliki hak menjadi anggota setelah mengirim pasukan ke negara pro-Barat.
Pada awal Maret 2022, Sekjen Dewan Eropa Marija Pejcinovic Buric juga mengatakan semakin banyak pula suara yang menuntut langkah lanjutan, seperti mengusir Federasi Rusia.
Sebelumnya, Presiden Dewan Eropa Charles Michel menyatakan pihaknya berada di sisi Ukraina untuk meringankan penderitaan kemanusiaan.
"Kami akan membahas permohonan keanggotaan Ukraina dalam beberapa hari ke depan," ujar Michel melalui akun Twitter resminya, Senin lalu.
"Solidaritas, persahabatan, dan bantuan Uni Eropa yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk Ukraina tidak tergoyahkan," kata dia.