Jasad Wanita di Kolong Tol Semarang Berprofesi Bidan RS di Wates
Identitas mayat dengan luka pada leher dan bekas ikatan pada kaki yang ditemukan di bawah jembatan Tol Susukan Pudakpayung, Semarang, pada Sabtu (12/3), terungkap berkat pesan warga ke akun Instagram kepolisian.
Jasad itu kemudian diketahui sebagai seorang bidan. Di dekatnya, petugas menemukan serpihan tulang anak-anak.
Sebelumnya, usai ada temuan jenazah di bawah jembatan itu, polisi mengunggah ciri-cirinya, barang, dan pakaian yang melekat pada korban di akun @jatanrasjateng.id sejak Senin (14/3).
Usai dua hari diunggah, kepolisian mendapat pesan pribadi dari seseorang yang mengaku kehilangan salah satu anggota keluarganya selama 7 hari. Informasi itu lalu langsung didalami.
"Kita berawal dari olah TKP, kondisinya tanpa identitas apa-apa. Akhirnya barang bukti yang melekat ke korban kita unggah ke media sosial dan atas petunjuk Tuhan ada reaksi dari warga yang kehilangan anggota keluarganya sudah 7 hari. Kita dalami kok ada beberapa kecocokan," ungkap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Kombes Polisi Djuhandani Raharjo Puro, di Semarang, Rabu (16/3).
Hasil penyelidikan sementara, korban bernama Sweetha Kusuma Gatra (23), asal Yogyakarta, yang bekerja sebagai Bidan di Rumah Sakit Mitra Sehat, Wates, Yogyakarta.
"Ini titik awal kita, identitas korban sudah kita dapati. Sekarang kita buru pelaku karena korban diduga kuat dibunuh seiring terdapat luka parah di leher dan kedua kaki yang diikat tali," ujar Djuhandani.
Pihaknya juga telah memberikan penjelasan kepada keluarga korban pembunuhan bawah Tol Semarang tersebut.
Saat melakukan penyisiran di bawah jembatan Tol Pudakpayung Semarang itu, tim Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Ditkrimum Polda Jawa Tengah juga menemukan tengkorak dan beberapa tulang manusia. Temuan itu berjarak sekitar 500 meter dari lokasi jasad Sweetha.
Berdasarkan pantauan, alang-alang dan semak belukar yang tinggi sempat menutupi keberadaan tengkorak dan serpihan tulang yang diduga milik seorang bocah itu.
Djuhandani menduga tengkorak dan tulang tersebut adalah milik anak dari Sweetha.
"Dari keluarga menyebut korban punya dua anak. Satu anak ada di kerabat, dan satu anak ikut hilang bersama korban. Tadi kita mencoba menyisir TKP korban Sweetha dibuang, kok ada ditemukan tengkoran dan serpihan tulang yang diduga anak kecil. Kita koordinasikan dengan forensik untuk mendalami," tuturnya.
Untuk proses identifikasi, pihak Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polda Jawa Tengah menerjunkan tim forensik dan mencocokkan DNA tengkorak dengan Sweetha.
"Ini masih proses identifikasi. Belum berani menyimpulkan, yang bisa disampaikan hanya benar itu tengkorak anak," ujar Kabid Dokkes Polda Jawa Tengah Kombes Polisi Sumy Hastri di ruang jenazah Rumah Sakit Kariadi Semarang.
(dmr/kid)