Jakarta telah menggelar Urban 20 (U20) Sherpa Meeting selama dua hari pada Rabu (23/3) dan Kamis (24/3). Dalam kegiatan yang merupakan rangkaian acara menjelang U20 Mayors Summit 2022 ini Jakarta fokus pada enam isu perkotaan pascapandemi Covid-19.
Diselenggarakan secara hybrid di Pullman Hotel, Jakarta Pusat, pertemuan ini menghadirkan seluruh Sherpa (perwakilan/delegasi) dari kepala pemerintahan kota anggota U20. Selain itu, turut diundang pula perwakilan kota pengamat dan mitra.
Pertemuan ini dibuka dengan menghadirkan sejumlah pembicara, antara lain Edi Prio Pambudi, Deputi Bidang Koordinasi Kerjasama Ekonomi Internasional selaku G20 Co-Sherpa; Heriyandi Ron, Kepala Pusat Fasilitasi Kerjasama Kementerian Dalam Negeri; Emilia Saiz, Sekretaris Jenderal UCLG; dan Mark Watts, Direktur Eksekutif C40.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Provinsi Jawa Barat Ridwan Kamil selaku U20 Co-Chair, juga turut membuka pertemuan ini.
Dalam sambutannya itu Anies mengingatkan kepada seluruh delegasi bahwa agenda yang dibahas pada forum U20 bukanlah sesuatu yang eksklusif.
"Diskusi boleh terjadi di ruangan ini, tetapi hasil diskusi dan pesan harus tersampaikan kepada publik dan gaungnya mampu mengundang masyarakat untuk berbincang bersama," katanya dalam keterangan resmi, Rabu (30/3).
Anies menuturkan, pertemuan ini bukan sekadar menceritakan keberhasilan atau program-program yang dilakukan oleh pemerintah kota. Tetapi lebih dari itu, bagaimana pengalaman yang dimiliki oleh sebuah kota/wilayah dapat menjadi prioritas untuk dibahas di level global.
"Apalagi kita selama dua tahun ini mengalami pandemi. Ada begitu banyak pengalaman yang bisa menjadi bahan di level global. Kami bersyukur, ini kesempatan bagi Jakarta dan Jawa Barat untuk mewakili Indonesia menyampaikan hal-hal yang bisa menjadi prioritas global," ujarnya.
Sri Haryati, Asisten Perekonomian dan Keuangan Setda Provinsi DKI Jakarta selaku U20 Sherpa Jakarta, menjelaskan, para Sherpa fokus membahas enam isu prioritas atau tantangan perkotaan pascapandemi yang menjadi agenda utama U20 2022 Cycle yang selanjutnya akan diajukan dalam bentuk U20 Communique.
"Keenam isu prioritas tersebut, yaitu kebangkitan sosial dan ekonomi untuk semua, kebutuhan akan perumahan dengan harga terjangkau yang menunjang produktivitas, transisi energi terbarukan, akses mobilitas berkelanjutan untuk semua orang, kesehatan mental dan ketangguhan atas pandemi, dan masa depan dunia kerja," ujarnya.
Secara singkat, U20 Sherpa Meeting ini terdiri dari empat sesi dimana tiga sesi di antaranya merupakan sesi tertutup. Pada sesi kedua, peta jalan G20 tahun ini turut dipaparkan serta bertujuan untuk mendengarkan masukan dari perwakilan G20 Engagement Group lainnya, di antaranya Business 20, Civil 20, Labor 20, Science 20, Supreme Audit Institution 20, Think 20, dan Youth 20, atas agenda pembahasan U20.
Sementara itu, dua sesi yang dilangsungkan pada hari kedua bersifat tertutup. Sesi pertemuan ini membahas tentang rekomendasi kebijakan atas isu prioritas dan pesan kunci yang harus dibawa dalam U20 Mayors Summit. Hasil dari seluruh rangkaian diskusi, termasuk draft Communique dilaporkan kepada U20 Co-chair.
(osc)