Revitalisasi, Pasir Alun-alun Utara Keraton Yogya Diganti

CNN Indonesia
Jumat, 15 Apr 2022 23:15 WIB
Tanah di Alun-alun Utara mulai digali secara bertahap sejak Minggu (3/4). Diperkirakan tuntas dalam empat bulan ke depan.
Ilustrasi. Alun-alun Utara Yogyakarta. (CNN Indonesia/ Sutriyati)
Jakarta, CNN Indonesia --

Keraton Yogyakarta melakukan pemuliaan atau revitalisasi terhadap Alun-alun Utara sebagai salah satu asetnya dengan penggantian pasir.

Wakil Kepala atau Penghageng II Tepas Panitikisma Keraton Yogyakarta, KRT Suryo Satriyanto menjelaskan bahwa aktivitas ini dilakukan guna memperbaiki kondisi tanah di Alun-alun Utara.

Tanah di Alun-alun Utara mulai digali secara bertahap sejak Minggu (3/4). Diperkirakan tuntas dalam empat bulan ke depan. Tepas Panitikisma sendiri merupakan departemen Keraton Yogyakarta yang bertanggungjawab atas pengelolaan aset-aset milik keraton.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selama ini, terdapat banyak aktivitas yang menyebabkan kondisi alun-alun kurang ideal. Material asli penyusun alun-alun yakni pasir, telah tercampur dengan banyak material lain karena kegiatan yang dilaksanakan di alun-alun Utara sering tidak inline dengan kelestarian alun-alun," jelas Suryo dalam keterangan resminya, Rabu (14/4).

Kondisi di atas, menurut Suryo, diperparah dengan kondisi sistem drainase kurang memadai.

Selama proses pemuliaan ini telah ditemukan tumpukan benda-benda yang tidak seharusnya berada di lokasi. Layaknya timbunan sampah, spanduk, hingga pondasi beton untuk kegiatan temporer yang pernah digelar di sana.

"Oleh karenanya, mengembalikan tanah Alun-alun Utara ke material aslinya yakni pasir, sangat penting untuk menjaga kemuliaan serta kelestarian Alun-alun sebagaimana mestinya," tambah dia.

Suryo melanjutkan, pihaknya memilih pasir dari Tanah Kasultanan untuk menggantikan material yang saat ini berada di Alun-alun Utara. Pemilihan Tanah Kasultanan ini telah melalui proses pemilihan dan pertimbangan tim di internal keraton.

Pihak keraton mengklaim telah berkoordinasi dengan lintas instansi serta dinas terkait, maupun masyarakat di sekitar lokasi pengambilan pasir sebelum proses penggalian dimulai.

"Prosesnya dilakukan bergantian, kami menukar material yang ada di alun-alun dengan pasir yang telah kami pilih. Selanjutnya, material dari Alun-alun Utara tersebut kami gunakan untuk menutup bekas galian pasir di wilayah pengambilan pasir," urainya.

Lebih jauh, Suryo menerangkan bahwa proses pemuliaan ini juga merupakan langkah keraton dalam merawat aset-aset Kagungan Dalem sekaligus
sebagai bentuk dukungan dalam mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Warisan Dunia. Termasuk sebagai salah satu pengejawantahan konsep menjaga dan memperindah keindahan dunia, Memayu Hayuning Bawono.

(kum/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER