Mantan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah berdebat dengan mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah di media sosial Twitter terkait dengan penegakan hukum izin ekspor minyak kelapa sawit.
Mulanya, Febri mengungkapkan KPK kecolongan dari Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam mengusut kasus tersebut. Ia menuturkan KPK saat ini lebih disibukkan dengan skandal internal dan dugaan pelanggaran kode etik pimpinannya.
"Apakah KPK benar-benar akan jadi masa lalu, dilupakan & ditinggalkan? Pertanyaan ini hanya bisa dijawab dengan KINERJA, bukan gimmick," cuit Febri dalam akun @febridiansyah dan sudah diizinkan untuk dikutip, Rabu (20/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam utasnya, Febri lantas menandai akun Twitter Fahri Hamzah (@Fahrihamzah). Febri menyindir Fahri yang saat ini mendukung KPK di bawah kepemimpinan Firli Bahuri dkk, sementara kinerja KPK banyak disorot publik.
Sindiran itu tak lepas dari peran Fahri yang saat itu menjadi anggota DPR dan mendukung Revisi Undang-undang (RUU) KPK yang membawa KPK seperti saat ini.
"Tapi @Fahrihamzah tampaknya lebih sering memuji KPK yang sekarang.. Mungkin juga dianggap lebih baik. Setelah 2 tahun lebih di bawah kepemimpinan periode ini," ungkap Febri.
"Kalau KPK enggak nangkep koruptor, berarti korupsi sudah menurun. Apa mungkin begitu logikanya?" lanjutnya.
Fahri lantas membalas Febri beberapa waktu kemudian.
"Dulu yang kerja cuman Ente bro... Kejaksaan tidur... Polisi tidur... Sistem tidak bekerja...," jawab Fahri melalui akun Twitter @Fahrihamzah dan sudah diizinkan untuk dikutip.
Wakil Ketua Umum Partai Gelora ini memandang sudah saatnya masyarakat memuji KPK, Kejaksaan Agung, dan Polri dalam memberantas mafia dan koruptor. Menurut dia, saat ini merupakan zamannya orkestrasi atau kerja sama antarpenegak hukum.
Ia menilai mafia dan koruptor yang ditangkap KPK, Kejaksaan Agung maupun Polri sama saja.
"Masa kalau ditangkap KPK jadi luar biasa tapi kalau ditangkap penegak hukum lain dianggap cemen... Ayo, yang biasa adu domba sekarang kita dorong penegak hukum kerja sama... Cicak sama Buaya biar kompak!," ungkap dia.
"Jadi para sahabatku yang terbiasa menjadikan KPK sebagai medium perjuangan, sekarang mari kita mengkolaborasikan kekuatan lembaga negara untuk menghadapi tantangan zaman. Bukankah itu lebih baik bagi kerja pemberantasan korupsi? Daripada mereka berantem sendiri kayak dulu?" pungkas Fahri.