7 Kasus Peretasan Akun Medsos Aktivis Pengkritik Pemerintah

CNN Indonesia
Sabtu, 23 Apr 2022 20:00 WIB
Aksi peretasan kerap dialami aktivis yang vokal mengkritik pemerintah. Berikut daftarnya dalam beberapa waktu terakhir.
Bivitri Susanti menjadi salah satu korban peretasan media sosial aktivis pengkritik pemerintah. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Aksi peretasan kerap dialami aktivis yang vokal mengkritik pemerintah. Umumnya, para peretas menyasar akun-akun media sosial aktivis saat menjelang demonstrasi guna mengecoh komunikasi mereka.

Serangan digital seperti ini tak jarang dipandang sebagai upaya pembungkaman sipil. Bahkan, sebagian besar masyarakat yakin fenomena ini memiliki pola tersendiri.

CNNIndonesia.com telah menghimpun beberapa kasus peretasan yang dialami para aktivis atau organisasi yang mengkritik pemerintah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Bivitri Susanti

Pakar hukum sekaligus pengajar di Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera, Bivitri Susanti merupakan satu dari sekian banyak aktivis yang mengalami serangan siber. Akun media sosial Bivitri diretas sejak Rabu (20/4) malam, jelang aksi demonstrasi mahasiswa dan buruh pada Kamis (21/4).

Saat diretas, akun Instagram Bivitri membuat unggahan yang menuding Partai Keadilan Sosial (PKS) hingga Partai Demokrat sebagai dalang demo. Selain Instagram, WhatsApp pribadi Bivitri pun turut menjadi korban.

Merespons hal ini, Bivitri menyebut peretasan yang dialaminya sebagai pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Ia pun meminta pemerintah menindak tegas praktik-praktik doxing dan peretasan di Indonesia.

2. Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI)

dangerous hacker stealing data -conceptIlustrasi. Sejumlah aktivis mengalami aksi peretasan. (Istockphoto/ South_agency)

Sejumlah mahasiswa dan peserta aksi unjuk rasa dari Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) mengaku mengalami peretasan jelang demonstrasi pada Kamis (21/4).

Juru Bicara Blok Politik Pelajar (BPP), Delpedro Marhaen mengatakan, total ada 11 orang anggota AMI yang mengalami peretasan pada akun WhatsApp.

Peretasan itu terjadi sejak Minggu (17/4) hingga Rabu (20/4) lalu. Kendati demikian, Pedro menyebut serangan itu bukanlah kali pertama.

Menjelang aksi sebelumnya pada Jumat (1/4) lalu, sebanyak enam orang anggota AMI juga mengalami peretasan, termasuk Ketua BEM Universitas Indonesia (UI) Bayu Satria.

3. Lampung Memanggil

Akun Instagram Lampung Memanggil yang dikelola sejumlah organisasi sipil diklaim telah diretas usai melayangkan ultimatum kepada pemerintah untuk menstabilkan harga pangan dan bahan bakar minyak (BBM) dalam tiga hari.

Melalui keterangan tertulisnya, mereka mengklaim sabotase itu diketahui menjelang agenda konsolidasi yang akan diikuti sejumlah organisasi gerakan sipil di Lampung pada Jumat (15/4).

"Di tengah waktu tunggu ultimatum 3X24 jam, aliansi Lampung Memanggil, kehilangan akses terhadap akun Instagram yang menjadi pusat informasi dan seruan," ujar mereka dalam rilisnya, dikutip Minggu (17/4).

Simak kasus peretasan media sosial aktivis lainnya di halaman berikutnya..

Kasus Peretasan Akun Medsos Aktivis Pengkritik Pemerintah

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER