Kasus baru covid-19 di Indonesia per Sabtu (23/4) bertambah sebanyak 502 kasus. Tambahan tersebut membuat total kasus positif mencapai 6.043.768 orang sejak pandemi.
Satgas Covid-19 turut mencatat sebanyak 27 orang meninggal dunia pada hari ini, membuat total kematian mencapai 156.067 kasus. Sementara itu total angka kesembuhan mencapai 5.868.251 pasien, setelah penambahan pasien sembuh sebanyak 2.082 orang hari ini.
Jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak 115.070 unit. Adapun kasus aktif berada di angka 19.450 kasus, setelah turun 1.587 kasus dibandingkan kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah merelaksasi sejumlah aturan seiring pelandaian kasus covid-19. Salah satunya dengan izin penyelenggaraan mudik tahun ini.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan bersama Tim Pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) sebelumnya menyatakan 99,2 persen warga di 21 kabupaten/kota Jawa-Bali sudah memiliki kekebalan tubuh atau antibodi terhadap virus corona.
Antibodi itu didapatkan baik secara alamiah pasca terinfeksi hingga vaksinasi Covid-19. Survei ini menggunakan 2.100 sampel penduduk atau 100 sampel per kabupaten/kota dengan metode stratified random sampling.
Kendati demikian, Anggota Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra mewanti-wanti pemerintah dan warga tetap waspada terhadap potensi munculnya varian virus corona (Covid-19) yang bisa saja lebih berbahaya dari varian sebelumnya.
Hermawan mengingatkan sifat virus corona yang mudah bermutasi. Ia juga menyinggung hasil survei serologi yang menunjukkan 99,2 persen warga di Jawa-Bali sudah memiliki antibodi Covid-19. Hermawan mengingatkan hal itu tak lantas membuat warga kebal terhadap potensi munculnya varian baru.
"Potensi munculnya mutasi virus Covid-19 yang berbahaya tentu masih ada. Oleh karena itu, WHO memberikan warning, agar negara-negara lain perlu hati-hati dan tidak terburu-buru mengejar status endemi," kata Hermawan saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (22/4).