Presiden Joko Widodo (Jokowi) enggan terburu-buru mengizinkan masyarakat melepas masker saat beraktivitas sehari-hari. Jokowi mengaku akan menghapus kebijakan wajib masker secara bertahap.
"Saya tidak ingin kayak negara-negara lain, buka masker, ndak. Ini masih ada transisi, kira-kira enam bulan," kata Jokowi di Sirkuit Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Jakarta, Senin (25/6).
Lihat Juga :![]() UPDATE CORONA 24 APRIL Positif Covid Bertambah 317 Kasus, Pasien Sembuh 4.664 Orang |
Jokowi menyampaikan nantinya masyarakat tak perlu memakai masker di luar ruangan. Namun, masker tetap wajib dipakai saat di dalam ruangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan gubernur DKI Jakarta itu berkata Indonesia punya banyak pengalaman terkait pelonggaran aturan. Pemerintah akan berhati-hati dalam menerapkan kebijakan dari pandemi ke arah endemi.
"Ada tahapan-tahapan yang kita tidak perlu tergesa-gesa karena apapun kita punya pengalaman, saat Delta seperti apa, saat Omicron seperti apa," ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah epidemiolog menyarankan pelonggaran aturan karena penularan Covid-19 telah menurun. Pemerintah pun mulai mengkaji kemungkinan pelonggaran aturan.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pun telah menyinggung kemungkinan peralihan pandemi Covid-19 menjadi endemi. Akan tetapi, ia belum memastikan kapan peralihan mulai dilakukan.
"[Endemi Covid-19 Indonesia] kalau itu keputusannya ada di Bapak Presiden, tetapi kita juga memperhatikan negara-negara lain dan WHO seperti apa," kata Budi di Jakarta, Selasa (19/4).
Jumlah tambahan kasus positif Covid-19 harian juga sudah turun drastis. Pada hari ini, positif Covid-19 bertambah 317 kasus. Sementara pasien sembuh bertambah 4.664 orang.