Pemerintah pusat memprediksi puncak mudik lebaran 2022 berlangsung pada 28 April sampai 1 Mei.
Khusus di Jawa Barat, Dinas Perhubungan (Dishub) memprediksi provinsi ini akan didatangi sekitar 14,7 juta atau 17 persen dari total pemudik yang diperkirakan sekitar 85 juta pemudik secara nasional.
Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mengeluarkan keterangan mengenai beberapa titik rawan kecelakaan lalu lintas (black spot) di Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CNNIndonesia.com merangkum titik rawan tersebut berdasarkan data dari National Traffic Managemen Centre (NTMC).
Berikut setidaknya lima titik rawan kecelakaan di Jawa Barat, yaitu:
Korlantas menyebut pada titik ini, kecelakaan terjadi lebih banyak disebabkan faktor manusia. Korlantas menyebut fenomena itu sebagai fenomena 'rojali'
"Kejadian di akibatkan oleh fenomena Rojali oleh masyarakat di ruas jalan tersebut," demikian keterangan Korlantas dalam data yang diterima.
Faktor utama penyebab kecelakaan pada titik ini adalah prasarana jalan raya Tajur, Bogor. Sebab, di Jalan Raya Tajur tidak terdapat median di tengah jalan. Sehingga sering terjadi kecelakaan dengan tipe tabrak depan.
Sepanjang lintasan ini, beberapa jalan rusak. Sehingga, pengendara harus lebih berhati-hati.
Korlantas menyatakan faktor manusia dan kendaraan menjadi faktor utama terjadinya laka lantas di Jalan Lingkar Tanjung Pura, Karawang.
Sama seperti di Jalan Lingkar Tanjung Pura, faktor manusia dan kendaraan menjadi faktor utama laka lantas di jalan ini.
Provinsi Jabar menjadi daerah tujuan mudik terbesar ketiga setelah dua provinsi lainnya, sehingga perlu dipersiapkan soal penyelenggaraan angkutan Lebaran 2022.
"Jawa Barat menjadi lintasan dan tujuan arus mudik. Yang datang 14,7 juta, yang keluar 9,2 juta. Jadi, selama Lebaran ini, penduduk Jawa Barat bertambah 5,5 juta yang harus diperhatikan dalam pergerakan masyarakat," kata Kepala Dishub Jabar A Koswara di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (26/4).
Guna mengantisipasi kemacetan pada arus mudik, Dishub Jabar mengidentifikasi sejumlah titik wilayah rawan macet.
"Di Jawa Barat, yang sudah kita identifikasi ada beberapa titik kemacetan yang prioritas yang harus diantisipasi. Misalnya, di Ciawi daerah Bogor ke arah Puncak, kemudian di Cileunyi, terus Nagreg, Limbangan, dan Gentong," demikian keterangan Korlantas.
Lihat Juga : |
Baca halaman selanjutnya.