138 Kilometer Jalan Nasional Sumsel Rusak saat Arus Mudik
Jalan nasional sepanjang 138 kilometer di Sumatera Selatan masih rusak memasuki arus mudik Lebaran Idulfitri 2022. Perbaikan baru sebatas tambal sulam di titik-titik tertentu untuk mencegah kerusakan semakin parah.
Total panjang jalan milik negara di Sumsel yakni 1.600 kilometer. Jalan tersebut terbagi menjadi 410,170 km di di jalan lintas timur (Jalintim), 471,240 km di jalan lintas tengah (Jalinteng), 649,540 km jalan lintas penghubung serta 69,230 km di wilayah metropolitan Palembang.
Lihat Juga : |
"Dari jumlah itu, 92,06 persen dalam kondisi mantap, sedangkan 7,94 persen lainnya kondisi rusak mencapai 138 km," ujar Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) V Budiamin, Selasa (26/4).
Budiamin menjelaskan jadwal proses lelang sebenarnya sudah dipercepat sejak Oktober 2021. Namun karena kontrak pengerjaan kewenangan kementerian, maka perbaikan baru bisa berlangsung pada Maret 2022.
Meski begitu, BBPJN V sudah menginstruksikan kepada para kontraktor untuk memperbaiki jalan rusak, setidaknya agar bisa dilintasi pemudik dengan aman. Namun perbaikannya masih bersifat sementara karena masih menggunakan agregat
"Petugas sudah berjaga di daerah rawan yang jalannya masih rusak untuk mengantisipasi berbagai risiko. Memang karena tambal sulam, perbaikan sementara, jadi jalan akan kembali berlubang tak lama setelah ditambal," ujarnya.
Pihaknya pun membangun lima posko di sejumlah lokasi rawan macet dan kecelakaan. Di Jalintim, setidaknya ada enam titik kemacetan, satu lokasi rawan longsor, dan satu rawan banjir. BBPJN V menyiagakan 21 unit alat berat untuk mengantisipasi hal tersebut.
Sementara di Jalinteng disiagakan 33 unit alat berat untuk mengantisipasi sembilan titik macet, 16 titik rawan longsor. Kemudian di lintas penghubung disiagakan tujuh posko yang dilengkapi 40 unit alat untuk mengantisipasi enam titik rawan kemacetan dan empat lokasi rawan longsor.
Sedangkan di kawasan Metropolitan Palembang disiagakan tiga posko yang dilengkapi 22 unit alat untuk mengantisipasi lima titik rawan macet dan tiga lokasi rawan longsor.
Jalan Sempit
Dirlantas Polda Sumsel Kombes M Pratama Adhyasastra berujar jalan rusak menjadi salah satu penyebab kemacetan utama di kawasan Sumsel. Jalan lintas Sumatera pun cenderung sempit dengan lebar 14 meter untuk dua lajur yang dilintasi berbagai jenis kendaraan mulai dari berukuran besar hingga sepeda motor.
"Jika ada truk mogok atau kecelakaan seperti yang terjadi di Jalan Lintas Palembang-Betung, sudah pasti akan menyebabkan kemacetan panjang di musim mudik seperti ini," kata Pratama.
Terpisah, Gubernur Sumsel Herman Deru mengimbau kepada para pemudik untuk tetap tertib berlalu lintas. Jalur mudik yang sudah mulai ramai, baik di dalam kota maupun di jalan lintas, menyebabkan kepadatan kendaraan meningkat.
"Saya harap truk angkutan komoditas nonpangan untuk dihentikan sementara operasionalnya hingga musim mudik selesai. Untuk mengurangi kepadatan lalu lintas. Jangan lagi ada kemacetan panjang seperti yang terjadi di Palembang-Betung kemarin," ujar Deru.