Antara Bekasi ke Anyer, Macet Panjang dan Tidur di Mobil
Niat untuk healing dengan melihat keindahan ombak dan pasir putih di Pantai Anyer bersama keluarga berujung kesusahan.
Berangkat dari Kota Bekasi sejak pagi, Muhammad Rifki bersama istri dan anaknya malah terjebak kemacetan tidak berujung. Mereka tak menyangka akan terjebak kemacetan dengan durasi sekitar 6 jam dalam perjalanannya ke Anyer.
Jangankan melihat indahnya matahari tenggelam sambil tiduran di pasir putih seperti yang diidamkan, ombak saja hanya terdengar suaranya dari kejauhan.
Kendaraannya tak bisa bergerak. Bahkan, kondisinya tak memungkinkan Rifki untuk berputar balik pulang ke Bekasi. Mau tidak mau, mereka harus berpasrah diri terjebak di tengah kemacetan.
Ketika menyadari hari semakin gelap, Rifki bersama istrinya mencari penginapan untuk beristirahat sejenak sebelum pulang ke Bekasi keesokan harinya. Apa daya malang kembali datang.
Hotel-hotel yang dapat ia temukan melalui aplikasi telah penuh oleh tamu. Bertanya kepada petugas kepolisian soal hotel atau penginapan mana yang masih bisa menerima tamu pun percuma.
Tak dapat penginapan, stok makanan terbatas, Rifki terpaksa memutuskan tidur di dalam mobil yang terparkir di Pantai Sambolo 2 Anyer bersama keluarganya. Belum lagi ditambah bonus anaknya yang rewel sebelum akhirnya tertidur pulas.
"Hitung-hitung supaya tidak rugi sudah menembus macet berjam-jam demi ke pantai," kata Rifki soal keputusannya tidur di mobil.
Antara melaporkan, Minggu (8/5), pengalaman lain soal macet di kawasan Anyer juga dialami pengunjung lain.
Bahkan, berdasarkan pengakuan seorang pedagang minuman dan makanan ringan bernama Dea, beberapa pengunjung ada yang memilih tidur di saung bagian atas dari Pantai Sambolo 2 Anyer, atau tidur di atas tanah dan beralaskan tikar.
Situasi tersebut sesungguhnya membahayakan keselamatan masyarakat yang bermalam di daerah Pantai Anyer.
Apalagi, sebelumnya, sudah terdapat peringatan dari Polda Banten agar para wisatawan meningkatkan kewaspadaan dengan adanya gelombang tinggi di Pantai Anyer-Carita.
Kabid Humas Polda Banten Kombes Shinto Silitonga juga telah mengatakan bahwa Polda Banten mewajibkan pengurus pantai untuk mengosongkan pantai pada pukul 17.00 WIB.
Selain untuk menjaga keamanan wisatawan yang berkunjung ke Pantai Anyer, ketaatan tersebut juga penting untuk menjaga kelancaran lalu lintas agar tidak terjadi kepadatan pada malam hari.
Tidak hanya itu, belajar dari kemacetan pada Kamis (5/5), Direktorat Lalu Lintas Polda Banten bersama dengan kepolisian setempat juga telah menerapkan rekayasa arus lalu lintas one way atau buka tutup secara situasional untuk mencegah terjadinya kemacetan parah.
(antara, ttf/end)