Edy Rahmayadi Minta Ternak dari Aceh Disetop Sementara Cegah PMK

CNN Indonesia
Jumat, 13 Mei 2022 20:23 WIB
Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) diduga menyerang 598 ekor hewan ternak di Kabupaten Deliserdang dan Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Dokter hewan memeriksa kesehatan hewan sapi di salah satu lokasi peternakan Jakarta, Kamis, 12 Mei 2022. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Medan, CNN Indonesia --

Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) diduga menyerang 598 ekor hewan ternak di Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Untuk mengantisipasi wabah PMK, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi memerintahkan jajarannya mendeteksi keberadaan hewan ternak.

"Antisipasi sejak kemarin sudah kita lakukan, dan hari ini kita mengumpulkan seluruh Kadis Peternakan. Secara tertulis kita informasikan kepada bupati dan wali kota, agar segera mengambil langkah dengan kondisi yang ada," kata Edy, Jumat (13/5).

Edy meminta agar hewan ternak seperti sapi, kerbau dan kambing dideteksi. Apakah ada indikasi (tanda klinis) seperti demam, nafsu makan hilang, lepuh di hidung, lidah, mulut dan kuku, air liur keluar secara berlebihan, serta keluar leleran dari hidung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Langkah berikutnya kita akan sosialisasi, sehingga masyarakat tahu harus berbuat apa dan petugas siap melakukan apa," ujar eks Pangkostrad tersebut.

Kemudian melakukan isolasi, dengan menghentikan lalu lintas hewan ternak, seperti keluar masuk Sumut. Dari data 2.226 kasus terkonfirmasi di Provinsi Aceh, sebanyak 1.903 di antaranya terjadi di Kabupaten Aceh Tamiang, yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat.

"Kita tahu kalau sudah cerita Tamiang berarti kita berbatasan dengan Besitang. Kita lakukan isolasi keluar masuk sementara dari perbatasan Aceh. Khusus Sumut, ada dua kabupaten yang tercatat ditemukan dugaan kasus PMK yang masih perlu dipastikan terlebih dahulu ke Laboratorium PMK Pusat Veteriner Farma (Pusvetma), " sebutnya.

Dua kabupaten di Sumut tersebut antara lain Langkat dengan total 337 hewan ternak dari Kecamatan Besitang dan Pematangjaya. Lalu Kabupaten Deliserdang dengan total 261 kasus yang tersebar di lima kecamatan yakni Galang, Hamparanperak, Pagarmarbau, Percut Seituan dan Tanjungmorawa. Sehingga totalnya menjadi 598 kasus.

"Saya mendeteksi ini harus diantisipasi. Baik perbatasan darat atau laut, seluruhnya dihentikan. Terakhir, di pasar ternak ini harus dideteksi, ditutup sementara (pasar ternak). Tetapi bagaimana ini tidak membuat panik," ujar Edy.

Apabila dalam isolasi ini ditemukan tanda-tanda yang terpapar PMK, maka hewan ternak tersebut akan dikandangkan dan tidak boleh dilepas atau dijual.

"Bersamaan dengan itu juga binatang tersebut apabila tidak layak lagi untuk dipotong atau dikonsumsi, maka dimusnahkan. Kita punya 17 ribu ekor ternak siap potong. Maka dalam kondisi ini kita sampaikan ke pedagang untuk tidak melakukan perdagangan keluar dan masuk perbatasan tersebut, " urainya.

Selain itu, Edy menginstruksikan agar Kepala Dinas Peternakan membentuk posko terpadu mencegah penyebaran PMK bersama TNI-Polri.

"PMK ini memang pernah menghantui dunia. Di Indonesia pada Tahun 1990 sudah clear. Tapi ditemukan dalam minggu terakhir ini. Seluruh provinsi mendeteksi ini, " bebernya.

(fnr/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER