Dinas Pendidikan Makassar, Sulawesi Selatan, tetap melanjutkan kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah. Kepala Dinas Pendidikan Makassar Muhyiddin Mustakim mengatakan belum ada temuan kasus hepatitis misterius di Makassar.
"Setelah libur Lebaran, kami tetap melanjutkan PTM tidak ada yang online," kata Muhyiddin saat diwawancara, Jumat (13/5).
Namun, lanjut Muhyiddin, dinas pendidikan melakukan sejumlah langkah antisipasi kasus hepatitis akut misterius yang saat ini ditemukan di sejumlah wilayah di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satunya, dinas pendidikan melarang sekolah mengadakan kegiatan saat pulang sekolah. Pihaknya juga mengimbau orang tua membawakan bekal makanan untuk anak-anak.
"Untuk mencegah hepatitis misterius kami minta seluruh sekolah tidak ada kegiatan saat pulang sekolah," ucapnya.
Sementara itu, saat ini Kota Makassar berstatus PPKM level 3. Menurut Muhyidin, hal ini disebabkan capaian vaksinasi yang belum memadai.
Namun, kasus Covid-19 di Makassar sudah terbilang rendah. Dia mengatakan, 98 persen guru di Makassar sudah mendapatkan vaksinasi hingga dosis ketiga (booster).
"Kalau vaksin sendiri seluruh guru sudah mendapatkan sekitar 98 persen ke atas. Kalau pemkot itu baru 80 persen ke atas," ujarnya.
Saat ini, Kementerian Kesehatan mengonfirmasi sejumlah kasus hepatitis misterius di beberapa daerah. Tujuh anak diduga meninggal dunia akibat hepatitis misterius itu.
Empat kasus kematian anak terjadi di DKI Jakarta, satu kasus kematian dari Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Kemudian satu kasus kematian di Solok, Sumatera Barat dan satu kasus kematian anak di Kalimantan Timur.
(mir/tsa)