Husein tak kuasa menahan haru usai memandu kalimat ijab saat menikahkan anak perempuan pertamanya, Afiyah. Air menetes perlahan dari mata narapidana kasus terorisme itu.
Rasa itu menular. Isakan tangis bahagia sahut-sahutan dari belasan keluarga yang hadir. Suasana semakin hangat usai kalimat kabul dalam Bahasa Arab diucapkan mempelai pria, Muhammad An Nagib.
"Mabrur, mabrur, mabrur," kata saksi nikah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sabtu, 14 Mei 2022, Husein Hasni atau yang lebih dikenal dengan Habib Husein, menjadi wali nikah anaknya di Rutan Polda Metro Jaya. Tentu tak berpakaian khas tahanan warna oranye. Sore itu, Husein mengenakan gamis abu-abu dan peci putih.
Ruangan 4x5 disulap ala panggung pelaminan. Kursi bagi tamu disusun, makanan disiapkan. Penghulu didatangkan.
Acara digelar sederhana, tertutup dan serba terbatas. Hanya beberapa keluarga yang diizinkan hadir. Meski demikian, prosesi pernikahan tetap berjalan dengan khidmat.
Usai ijab kabul, mempelai wanita pun hadir ke ruangan itu. Ia langsung disambut oleh mempelai pria di depan pintu. Keduanya bersalaman, Afiyah mengecup punggung tangan An Nagib, lalu beriringan ke pelaminan.
Tak hanya tangis kebahagiaan, luapan kerinduan juga terpancar dari keluarga yang hadir. Usai akad, silih berganti keluarga menyalami dan bercengkrama dengan Husein.
Husein ditahan karena kasus terorisme. Pada April tahun lalu, ia ditangkap oleh aparat. Saat itu, ia disebut merupakan Sekretaris bidang Jihad DPW Front Pembela Islam (FPI) Jaktim periode 2015-2020.
Hanya saja, FPI menyatakan bahwa Husein telah dipecat dari ormas tersebut sejak 2017. Husein kemudian divonis tiga tahun dan enam bulan penjara karena kasus itu.
Usai akad, Husein menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah memfasilitasi pernikahan putrinya.
Ia mengaku sangat senang dan lega dapat menikahkan putrinya meski berstatus tahanan.
"Saya sangat berterima kasih kepada tim Polda Metro Jaya, Dit Idensos Densus 88, semuanya pokoknya luar biasa. Lega sekali, senang. Karena ini kan namanya anak ya kan, buah hati, hal yang dinanti nanti, dan suatu kebahagiaan yang tak terhingga," kata Husein.
Sementara Kanit Inkoord Ditidensos Densus 88, Kompol Vanggivantozy mengatakan akad nikah itu digelar atas kerja sama pihaknya dengan Polda Metro Jaya.
Awalnya, kata dia, Husein menyampaikan keinginannya untuk menikahkan anak pertamanya. Densus pun langsung berkomunikasi dengan pihak keluarga Husein.
"Kami datang ke keluarganya bertemu, berkomunikasi, anaknya menyampaikan dia ingin melaksanakan pernikahan. Kemudian kami coba fasilitasi sesuai SOP yang ada. Tentunya ada surat permintaan, kemudian setelah disetujui oleh pihak rutan PMJ. Kami coba fasilitasi tempatnya dimana, bagaimana pelaksanaannya," kata dia usai akad nikah.
Ia mengatakan acara itu bertujuan untuk memenuhi hak-hak para napi yang sedang ditahan. Akad nikah, kata dia, juga digelar secara terbatas dan tertutup.
"Jadi kami upayakan sebaik mungkin untuk memberikan pelayanan kepada sahabat-sahabat kami yang ada di sini," kata dia.
(yoa/agt)