Kemenkes: Semua Kasus Hepatitis Misterius Tak Ada Riwayat Covid-19

CNN Indonesia
Rabu, 18 Mei 2022 16:39 WIB
Berdasarkan tes PCR, 14 pasien yang saat ini diduga terinfeksi hepatitis misterius negatif Covid-19.
Ilustrasi, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengatakan, 14 pasien yang diduga terinfeksi hepatitis akut misterius tidak memiliki riwayat Covid-19. (Foto: iStockphoto/Zerbor)
Jakarta, CNN Indonesia --

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengatakan 14 pasien yang diduga terinfeksi hepatitis akut misterius tidak memiliki riwayat Covid-19. Berdasarkan tes PCR, pasien negatif Covid-19.

"Enggak ada data riwayat COVID-19, setelah diperiksa semuanya negatif," kata Syahril, Rabu (18/5).

Syahril mengatakan sampai saat ini Kemenkes belum dapat mendeteksi penyebab hepatitis akut misterius tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia pun menegaskan sampai saat ini belum ada kasus yang secara resmi berstatus terkonfirmasi. Ia mengatakan, Indonesia dan negara-negara dunia lain masih menunggu keputusan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

"Belum ditemukan patogen yang spesifik. Dan di luar negeri pun belum menyebutkan penyebab patogen apa yang menjadi penyebab," ujarnya.

Syahril mengatakan gejala penyakit hepatitis misterius yang menonjol di Indonesia adalah demam dengan (78,6 persen).

Kemudian diikuti hilangnya nafsu makan (78,6 persen), muntah-muntah (71,4 persen), mual (64,3 persen), dan jaundice atau warna kekuningan pada kulit dan lapisan mukosa (70,21 persen).

"Untuk jaundice-nya di Indonesia cuma berapa bersen itu. Padahal itu adalah gejala yang paling khas dari hepatitis akut," ucapnya.

Adapun total kasus hepatitis akut misterius di Indonesia saat ini berjumlah 14 kasus. Syahril menjelaskan, dari jumlah tersebut, sebanyak 13 kasus berstatus pending dan satu berstatus probable.

Sebelumnya Kemenkes mencatat ada 18 kasus hepatitis misterius di Indonesia.

Sementara itu, dalam korespondensi yang diterbitkan di The Lancet Gastroenterology and Hepatology, profesor imunologi pediatrik di Imperial College London Petter Brodin dan Direktur Pusat Penelitian Penyakit Menular dan Imunologi di Cedars Sinai Medical Center di Los Angeles Moshe Arditi memiliki teori baru.

Dikatakan bahwa reservoir atau semacam habitat virus kemungkinan telah terbentuk pada anak-anak yang sebelumnya menderita Covid-19 dan mereka juga potensial memiliki virus corona di saluran pencernaannya. Karena itu, para pakar pun saat ini tengah menyelidiki keterkaitan hepatitis akut dan Covid-19.

(yla/tsa)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER