Terkait masalah krisis air bersih di Marunda tersebut, PAM Jaya dan Aetra pun mengirim bantuan ke dua RT yang terdampak. Berdasarkan informasi, setiap harinya, setidaknya ada empat mobil tangki yang menyalurkan air untuk warga di RT-RT itu.
Pada Jumat (20/5), saat CNNIndonesia.com berada di daerah itu, setidaknya dua mobil datang sekitar pukul 10.00 WIB.
Satu mobil untuk masing-masing satu RT. Di RT 09, puluhan warga bergegas ketika mobil datang. Aktivitas yang tengah dikerjakan ditinggalkan, mereka mendekat ke mobil membawa tentengan wadah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selang dari mobil tangki pun digelar, air mengalir. Galon, ember, jerigen hingga drum plastik yang berjejer tampak penuh.
Tak sampai 20 menit, air sebanyak 4 ribu liter yang dibawa mobil tangki itu ludes.
Baik Habiba maupun Iman mengatakan bantuan itu mulai rutin datang baru sejak seminggu belakangan. Padahal pasokan air telah terganggu sejak akhir April.
Iman bahkan mengatakan bantuan datang ketika permasalahan itu mulai disorot banyak pihak.
"Pemerintah ini tolong dilihat kita ke bawah. Sekarang sudah mulai ramai, baru kita diperhatikan, dulu kita diabaikan," katanya.
Ketua RW 07, Aman Bogor mengatakan total ada sekitar 280 KK di dua RT yang terdampak gangguan air bersih itu.
"RT 8 dan 9 itu 280 KK, kalau jiwa banyak. Dulu enggak ada kendala, cuma pas mau lebaran sampai sekarang," katanya.
Lihat Juga :![]() SUARA ARUS BAWAH Syukur dan Cemas Warga Sambut Aturan Lepas Masker Jokowi |
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta M Idris meminta pihak terkait-- PAM Jaya maupun Aetra--untuk segera menyelesaikan permasalahan air bersih warga Marunda itu.
Idris telah melakukan peninjauan ke daerah yang terdampak. Ia pun mengaku akan terus mengawal permasalahan itu sampai tuntas.
"Ini tanggung jawab kita bersama, ini saudara- saudara kita. Kalau masalah ini belum tuntas juga, kebetulan saya pansus air bersih, saya akan bahas masalah ini sampai tingkat provinsi," kata Idris.
Pihak PT Aetra Air Jakarta menyatakan tengah menyelesaikan permasalahan warga itu.
Manager Distribusi PT Aetra Air Jakarta, Acim mengklaim salah satu faktor penyebab air tidak mengalir ke pemukiman warga adalah karena faktor tanah.
"Faktor kontur tanah, elevasi naik turun ini menyebabkan jadi kalau ada gangguan air itu, terjadi pipa kosong dan masuk angin. Untuk normalkan ini agak sulit, makanya tadi kita sudah coba pakai pompa, kita untuk keluarkan angin dari dalam pipa dan mendorong air supaya normal," kata Acim.
Lihat Juga : |