Kapolres Ciamis AKBP Tony Prasetyo Yudhangkoro menyatakan kecelakaan bus pariwisata yang membawa rombongan peziarah di Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, diduga akibat rem blong.
"Untuk sementara, dugaan awal karena rem blong, namun nanti akan kami lengkapi dengan saksi lain dan bukti di TKP," kata Tony di lokasi kecelakaan, Minggu (22/5), dikutip dari Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tony mengatakan jajarannya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara sejak pagi sekaligus melakukan evakuasi dan menyita bangkai bus pariwisata ke Polres Ciamis.
Menurutnya, saat ini penyidik masih mengumpulkan keterangan saksi untuk mengetahui lebih jelas penyebab kecelakaan, termasuk ada atau tidaknya unsur kelalaian.
"Terkait kelalaian, nanti akan melalui proses penyelidikan, kami mohon waktu," katanya.
Lebih lanjut, Tony menyebut pihaknya pun tengah mencari keberadaan sopir bus yang dikabarkan melarikan diri setelah kejadian kecelakaan tersebut.
"Kami belum bisa menyimpulkan dia kabur atau takut diamuk massa, namun ada jaminan perusahaan untuk mendatangkan sopir," katanya.
Kecelakaan bus pariwisata itu menyebabkan empat orang meninggal dunia dan 24 orang lainnya luka-luka. Sebanyak delapan orang sudah diperbolehkan pulang, dan sisanya menjalani perawatan medis.
Bus pariwisata yang membawa rombongan dari Tangerang, Banten, itu terlibat kecelakaan setelah mengantar wisata ziarah di Panjalu, Ciamis.
Bus melaju tidak terkendali kemudian menabrak sejumlah kendaraan dan akhirnya berhenti setelah menabrak rumah di Jalan Raya Payungsari, Dusun Pari, Desa Payungsari, Kecamatan Panumbangan, Ciamis, Sabtu (21/5).
(antara/fra)