Sekretaris Lurah Kelapa Gading Timur Yenny Fisdianty mengatakan usaha kuliner nasi Padang babi di bilangan Kelapa Gading, Jakarta Utara (Jakut), sudah tidak beroperasi. Usaha kuliner online itu diklaim Yenny sudah tutup karena tidak laku imbas pandemi Covid-19.
"Jadi juga tidak terlalu laku makanya dia tutup, hanya 3 sampai 4 bulan dia usaha, jadi memang saat ini sudah tidak usaha, usaha tersebut sudah ditutup," kata Yenny kepada wartawan di Kantor RW 11 mengutip detikcom, Sabtu (12/6).
Yenny mengungkapkan usaha kuliner nasi Padang babi dibuka pada 2020 saat pandemi Covid-19 mulai melanda. Ia menekankan Nasi Padang babi itu hanya dijual secara online.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi sejak dia buka pas awal Covid ya kalau tidak salah dia usaha karena kena imbas dari Covid, jadi dia usaha restoran tersebut dan memang online," katanya.
Sebelumnya, Pemilik usaha masakan padang dengan bahan baku daging babi Sergio dibawa ke Polsek Kelapa Gading, Jumat (10/6).
Kapolsek Kelapa Gading Kompol Vokky Sagala mengatakan pihaknya sengaja membawa Sergio untuk meminta keterangan terkait usaha masakan padang yang dicampur dengan bahan baku babi.
Tak lama setelah dimintai keterangan oleh kepolisian, Sergio meminta maaf kepada masyarakat karena telah membuat kegaduhan terkait usaha kuliner miliknya. Ia mengaku hanya mencoba berinovasi dengan memadukan kuliner khas suku Minang dengan bahan baku daging babi untuk memperluas pasar.
"Saya mau minta maaf yang sebesar-besarnya. Pertama buat pihak-pihak yang merasa tersinggung karena ini soalnya benar-benar nggak ada maksud untuk menyinggung," kata Sergio.
Sergio mengaku hanya mencoba mengambil peluang baru di dunia kuliner. Terlebih, usaha 'Babiambo' itu sudah dibuka saat awal 2020 atau tepat pada masa pandemi Covid-19.
"Karena keterbatasan knowledge kami juga, kalau ternyata ini akan menyinggung ke arah sana. Saya menyesal sekali kalau tahu dari awal akan seperti ini, tidak akan kami lakukan," jelas Sergio.
Masakan padang itu viral usai dua anggota DPR RI asal Sumatera Barat Andre Rosiade dan Guspardi mengkritik usaha kuliner khas Minangkabau yang menjual rendang berbahan daging babi.
Andre mengatakan usaha kuliner itu menimbulkan keresahan di tengah masyarakat Minang. Pasalnya, pemilik menjual makanan yang diolah dari daging babi.
Baca berita lengkapnya di sini.