Khilafatul Muslimin Bekasi Buka Suara soal Spanduk Penolakan Pesantren

CNN Indonesia
Kamis, 16 Jun 2022 08:58 WIB
Pengurus Khilafatul Muslimin Bekasi Raya menduga spanduk penolakan di sekitar pondok pesantren tidak dipasang warga sekitar, melainkan orang luar tak dikenal.
Pengurus Khilafatul Muslimin Bekasi Raya, Djhonny Pahamsah alias Abu Salma. (Foto: Arsip Pribadi)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pengurus Khilafatul Muslimin Bekasi Raya, Djhonny Pahamsah alias Abu Salma menanggapi pemasangan spanduk penolakan yang dipasang di sekitar pondok pesantrennya.

Dia menduga spanduk penolakan itu dipasang oleh orang-orang yang berasal dari luar lingkungan setempat. Menurutnya, pihak rukun tetangga atau RT setempat justru tidak mengetahui siapa yang memasang spanduk itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini sepertinya ada orang-orang dari luar yang sengaja memasang spanduk itu," kata Djhonny kepada CNNIndonesia.com, Kamis (16/6).

"Pihak RT sudah datang ke pondok terkait ada banner penolakan, RT sebenarnya tidak mempersoalkan itu, siapa yang memasang juga enggak paham," tambahnya.

Dia menjelaskan selama ini tak pernah ada penolakan dari warga sekitar terhadap kegiatan di pondok pesantren Khilafatul Muslimin Pekayon, Bekasi. Namun setelah ada penangkapan sejumlah pemimpin Khilafatul Muslimin di beberapa daerah, barulah muncul narasi penolakan itu.

Djhonny mengatakan dalam spanduk itu tidak dicantumkan siapa yang bertanggung jawab dan berasal dari lembaga apa. Menurutnya, apabila sudah jelas ada ormas yang memasang spanduk tersebut, pihaknya bersedia untuk dialog menyelesaikan persoalan.

"Ayo duduk bareng, kita islah, kenapa dipasang begini, kita sesama muslim, itu kan adu domba," ujarnya.

Amir Khilafatul Muslimin Bekasi Raya ini mengatakan pihaknya menyerahkan kepada aparat keamanan terkait tindak lanjut pemasangan spanduk penolakan di sekitar pondok. Djhonny menyatakan pihaknya siap mengikuti arahan dari aparat.

"Kalau tidak menimbulkan kericuhan, kegaduhan, dan hal-hal yang dikhawatirkan, kami diam diri saja, tinggal aparat kalau (spanduk) mau dicopot ya terserah," katanya.

Saat ini pihaknya menunggu arahan aparat setempat. Terlebih di pondok pesantrennya ada banyak santri yang jauh dari orang tua. Dia khawatir psikologis mereka terganggu dengan kejadian ini.

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, sedikitnya terdapat dua spanduk yang dipasang di sekitar pondok pesantren Khilafatul Muslimin.

Kedua spanduk itu sama-sama bertuliskan: Kami warga Pekayon Jaya Kota Bekasi dan sekitarnya menolak keras kegiatan Khilafatul Muslimin yang bertentangan dengan azas Negara Republik Indonesia dan Ideologi Pancasila. Di bagian bawah spanduk yang tercantum tulisan "NKRI Harga Mati" dan Pancasila Ideologiku".

Djhonny kembali menegaskan bahwa khilafah yang diusungnya bukanlah ideologi, tapi sebuah ajaran Islam. Dia menyatakan bahwa khilafah bukan untuk menggantikan ideologi negara Indonesia.

"Sepertinya pemerintah khawatir ingin direbut dengan khilafah ini, padahal secara bukti belum bisa ditemukan kalau memang khilafah ini mau merongrong negara, merebut negara. Saya rasa tidak ada bukti sedikit pun," ujarnya.

Dia pun berharap pemerintah benar-benar memperhatikan anak bangsa, masyarakat, khususnya Khilafatul Muslimin yang belakangan ini dicap menganut paham ideologi khilafah.

(pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER