Empat pelaku pengadangan terhadap rombongan pengantar jenazah di Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, ditangkap pihak kepolisian. Dalam kejadian itu menyebabkan enam orang terkena panah .
Penangkapan salah satu pelaku diwarnai teriak histeris dari para keluarga yang kaget mengetahui anaknya pelaku tawuran dengan pengantar jenazah pada Senin (20/6).
"Iya benar, ada empat orang dari kelompok warga yang diamankan semalam," kata Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando KS kepada CNNIndonesia.com, Rabu (22/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak kepolisian juga mengamankan sejumlah barang bukti anak panah beserta busur yang disimpan para pelaku usai menyerang rombongan pengantar jenazah.
"Barang bukti anak panah, ketapelnya dan alat perkakas seperti gurinda dan palu kita amankan di beberapa lokasi," ujarnya.
Meski telah mengamankan pelaku, kata Lando, pihaknya masih terus melakukan pengembangan untuk mengejar pelaku lainnya.
"Masih kita kembangkan dulu," tuturnya.
Sementara, salah satu pelaku tawuran, AW (14) menerangkan, pada malam kejadian itu dirinya sementara berada di dekat lokasi kejadian.
"Karena rese itu pengantar jenazah lalu langsung dihadang. Saya hanya memukul," kata AW kepada CNNIndonesia.com di lokasi penangkapan.
Sebelumnya, tawuran pengantar jenazah dengan salah satu kelompok warga di Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, viral di media sosial. Kejadian itu, mengakibatkan enam orang dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Daya, setelah terkena anak panah.
Diketahui kejadian tersebut terjadi pada Senin (20/6) malam, sekitar pukul 22.00 WITA. Tawuran antara warga dengan pengantar jenazah berlangsung di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Makassar.
Para pengantar jenazah yang didominasi menggunakan kendaraan roda dua panik ketika tiba-tiba didatangi sejumlah orang yang memakai masker dengan membawa senjata tajam yang diduga anak panah.
Sehingga pengantar jenazah tersebut berputar arah untuk menyelamatkan diri. Namun, ada juga bertahan melakukan perlawanan dengan melempari batu.
(mir/isn)