Senjata api (senpi) yang menewaskan HSW (3) anak ulama Ustaz Arrazy Hasyim atau Buya Arrazy, diklaim telah disimpan dalam tempat yang aman sebelum insiden penembakan terjadi.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasatreskrim) Polres Tuban, AKP M Ganantha mengatakan senpi itu merupakan pistol dinas milik seorang anggota Polri berinisial M yang bertugas mengawal Buya.
Sebelum kejadian, kata dia, senpi itu sebenarnya telah disimpan M di dalam tasnya, dan diletakkan di tempat yang aman. Sementara M kemudian melaksanakan salat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun tak disangka, anak Buya lainnya, yakni kakak korban sendiri, H (5) berhasil menemukan senpi itu dan menggunakannya untuk bermain.
"Senpi tersebut digunakan saat anggota (M) melaksanakan Salat Zuhur. Jadi, senpinya sudah ditaruh di tempat yang aman, di tasnya, kemudian dibuat mainan sama anaknya (H)," kata Ganantha, kepada CNNIndonesia.com, Kamis (23/6).
Setelahnya, tiba-tiba suara letusan tembakan pun terdengar. Anak Buya, HSW, kemudian ditemukan dalam kondisi tertembak di bagian dagu.
"Korban putranya yang kecil umur tiga tahun. Yang menyalahgunakan senpi putrasatunya umur lima tahun, sama-sama cowoknya," ujarnya.
Korban kemudian dinyatakan meninggal dunia dan dimakamkan di Tuban. Ganantha juga menyebut bahwa pihak Buya, tak mau anaknya diautopsi. Mereka juga enggan membawa kasus ini ke ranah hukum.
(frd/isn)