Sidang kasus penganiayaan M Kace dengan terdakwa Irjen Napoleon Bonaparte berlangsung penuh emosi. Amarah, saling sindir juga tawa mewarnai sidang yang di gelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, Kamis (23/6).
Dalam sidang, Napoleon terpancing emosi saat mendengar kesaksian M Kace. Menurutnya Kace berbohong kala ditanya terkait penistaan agama yang diduga menjadi pemicu kasus penganiayaan tersebut.
"Apakah Saudara saksi mengatakan bahwa orang Islam itu semuanya...," kata Napoleon.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak mengatakan," sahut M Kace.
Napoleon terus mencecar soal pernyataan Kace tentang Nabi Muhammad. Kace saat ditanya terus menjawab 'tidak'.
"Apakah saksi mengatakan bahwa Rasulullah itu matanya belo merah dan kepala...," tanya Napoleon.
"Saya tidak mengatakan demikian," jawab Kace.
"Apakah saksi mengatakan Rasulullah itu berjalannya bungkuk?" tanya Napoleon lagi.
"Saya tidak mengatakan demikian, hanya menjawab-menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan ke saya," ungkap Kace.
Pertanyaan demi pertanyaan dilontarkan Napoleon kepada M Kace. Namun tetap saja, M Kace menjawab 'tidak'.
"Apakah Saudara mengatakan bahwa Rasulullah berteman dengan jin?" tanya Napoleon.
"Tidak," jawab M Kace.
"Apakah Saudara saksi mengatakan kepada saya dan teman-teman yang lain bahwa Rasulullah itu justru menyembah jin bukan menyembah Allah?" tanya Napoleon.
"Tidak," kata Kace.
Di sinilah Napoleon menggebrak meja dengan sangat kencang. Hakim lalu meminta Napoleon untuk tenang.
"Saudara tenang dulu, tenang," kata Hakim Ketua Djuyamto.
"Ini pembohong Yang Mulia," sahut salah satu kuasa hukum Napoleon.
Napoleon kemudian meminta maaf kepada majelis hakim. Napoleon menyebut tidak terima junjungannya dinista. Ia menyindir jika ada seseorang yang menghina akidah agamanya, lebih baik orang tersebut mati.
"Saya sudah terlalu sering dihina oleh publik dengan kasus yang sama, saya diam. Namun apabila junjunganku dinista, percuma salatku, percuma hajiku, percuma semua ya Allah. Saya tidak sanggup untuk menerima ya Allah orang yang ketawa-ketawa dihina akidahnya, lebih baik dia berkain kafan daripada hidup," tegas Napoleon.
Baca selanjutnya ke halaman berikut ..