Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendorong agar vaksin Merah Putih bisa digunakan untuk vaksinasi dosis lanjutan (booster) dan anak-anak.
Hal itu dilakukan jika vaksin Merah Putih telah merampungkan semua tahapan uji klinis dan mendapat izin penggunaan darurat (EUL).
"Vaksin Merah Putih juga didorong untuk dapat digunakan baik sebagai booster dan vaksinasi pada anak," Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes Lucia Rizka Andalusia dalam siaran pers, Senin (27/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lucia menjelaskan vaksin Merah Putih telah menjalani rangkaian tahap penelitian, formulasi dan pengembangan uji praklinik. Saat ini vaksin tersebut baru memasuki uji klinik tahap tiga.
Lihat Juga : |
Pada tahap 3 ini tim vaksinasi Merah Putih akan melibatkan 4.005 subjek untuk memastikan efikasi atau tingkat kemanjuran vaksin.
Selain itu, tim juga akan memonitor reaksi pertama dari ribuan subjek itu sebelum diproduksi massal.
Ia berharap vaksin Merah Putih nanti bisa terdaftar dan direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sehingga, penggunaanya tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia.
"Untuk meningkatkan akses merah putih pada tahap global," ujarnya.
Sementara itu, Ketua peneliti vaksin Merah Putih di Universitas Airlangga (Undai) Surabaya Fedik Abdul Rantam mengatakan vaksin itu dikembangkan dengan inactivated vaccine, mirip dengan vaksin Sinovac.
Menurutnya, mengacu pada data uji klinis fase I dan II, data keamanan terpantau baik dan tidak ada efek serius yang timbul. Ia pun berharap uji klinik fase tiga ini segera rampung dan dapat digunakan.
"Tidak ada serious adverse event atau kejadian yang serius, boleh dibilang semuanya selesai dengan yang kita harapkan," ujar dia.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito berharap prosesnya dapat berjalan lancar dan hasilnya bisa segera diperoleh. Ia juga berharap vaksin Merah Putih bisa didaftarkan ke WHO sehingga bisa diekspor ke negara lain.
Jika Vaksin Merah Putih Unair bisa didaftarkan ke WHO dan diekspor, bukan tidak mungkin namanya akan diganti menjadi lebih global. Penny pun mengaku siap memintakan nama baru kepada Presiden Jokowi.
"Nanti mungkin dengan nama yang kami mintakan kepada Bapak Presiden, dengan nama yang universal kalau nanti benar-benar diekspor," ujar Penny di Kampus A Unair, Surabaya, Senin (27/6).
Ia kembali meminta agar hasil dari uji klinis fase 3 Vaksin Merah Putih segera didapatkan, agar bisa segera diproduksi massal.
Penny menyatakan, keberhasilan pengembangan Vaksin Merah Putih Unair nantinya dapat menjadi kebanggaan Indonesia. Mengingat vaksin ini merupakan vaksin pertama karya anak bangsa, yang betul-betul dimulai dari awal di dalam negeri.
"Jadi dari benih vaksinnya ya virusnya dari Indonesia, dari pasien kita di Indonesia. Jadi betul-betul membanggakan," kata Penny.