LSM Pro-Palestina Serukan Tolak Israel di Piala Dunia U20 Indonesia

CNN Indonesia
Kamis, 30 Jun 2022 08:25 WIB
Koalisi LSM pro-Palestina yang di antaranya terdiri atas MER-C dan BSMI mendesak pemerintah menolak kehadiran Israel dalam Piala Dunia U20 2023 di Indonesia.
Seorang warga mengibarkan bendera Palestina di depan massa Yahudi yang mengibar-kibarkan bendera Israel di Yerusalem Timur beberapa waktu lalu. (AP/Mahmoud Illean)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) pro-Palestina meminta pemerintah Indonesia untuk bersikap tegas menolak keikutsertaan Timnas Sepakbola Israel dalam ajang Piala Dunia U-20 2023.

Koalisi LSM Pro-Palestina memandang, penolakan tersebut diperlukan untuk menjalankan mandat UUD 1945 yang menentang segala bentuk penjajahan. Pasalnya selain penjajahan, kata mereka, sampai saat ini masih banyak pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang dilakukan Israel terhadap Palestina.

"Karena daftar panjang pelanggaran HAM dan juga penjajahan yang masih dilakukan Israel terhadap bangsa Palestina bertentangan dengan hukum internasional," ujar perwakilan koalisi, Sarbini Abdul Murad kepada wartawan, Rabu (29/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koalisi ini terdiri dari Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Aqsa Working Group (AQW), Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI), dan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI).

Bukan hanya itu, koalisi LSM pro-Palestina itu pun kembali mendesak badan sepak bola dunia (FIFA) tidak menerapkan standar ganda dalam konflik Rusia-Ukraina dengan Israel-Palestina. Sebagai informasi, FIFA telah meminggirkan Rusia dari segala gelaran sepakbola internasional imbas invasi negara itu ke Ukraina.

Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) itu menilai ketidaktegasan pemerintah terkait kehadiran Timnas Israel hanya akan melukai perasaan masyarakat yang selama ini mendukung kemerdekaan Palestina seutuhnya.

Koalisi itu, kata Sarbini, memandang seandainya  Timnas Israel berpartisipasi dalam Piala Dunia U-20 yang digelar di Indonesia secara tidak langsung hal itu akan menjadi legitimasi tersendiri terkait eksistensi Israel sebagai suatu negara yang utuh.

Bukan tidak mungkin juga, kata dia, tindakan tersebut akan disalahartikan sebagai bentuk dukungan atas penjajahan yang dilakukan Isarel kepada bangsa Palestina.

"Lolosnya Timnas Israel akan menjadi ujian berat bangsa Indonesia untuk membuktikan kekonsistenannya dalam pembelaan terhadap Palestina dan penolakan atas segala bentuk penjajahan seperti yang termaktub dalam UUD 1945," tutur Sarbini.

Kritik Pernyataan Menpora Zainudin: Ahistoris

Lebih lanjut, dirinya juga mengaku kecewa dengan pernyataan Menpora Zainudin Amali yang tetap memperbolehkan Timnas Israel untuk bertanding di Indonesia.

Menurutnya, pernyataan itu seakan melupakan sikap pemerintah sebelumnya yang sempat menolak kehadiran atlet-atlet Israel ke Indonesia. Terlebih sikap politik luar negeri Indonesia selama ini juga selalu menunjukkan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.

"Pernyataan ini ahistoris, menyelisihi UUD 1945, dan larangan dari Presiden Sukarno," kata Sarbini.

Menolak atlet Israel bertanding di Indonesia, kata dia, bukan barang baru bagi pemerintahan dan elemen olahraga republik ini. Pihaknya mencatat  setidaknya ada dua momen pemerintah Indonesia menolak kehadiran Israel di dalam dunia olahraga. Momen itu terjadi pada cabang sepak bola dan tenis lapangan.

Dalam cabang olahraga sepak bola, Timnas Indonesia sempat menolak melawan Israel dalam Kualifikasi Piala Dunia 1958. Kala itu, Indonesia melaju ke babak kedua Kualifikasi dan satu grup bersama Israel, Mesir, dan Sudan.

Kala itu Indonesia menarik diri dari kualifikasi lantaran enggan bertanding di kandang Israel. Alasannya karena politis, yaitu solidaritas untuk Palestina atas instruksi Presiden Sukarno.

Sementara itu, penolakan juga kembali dilakukan cabang olahraga tenis pada babak grup dunia Piala Fed 2006. Pasalnya pada perlombaan tersebut, Israel lah yang menjadi tuan rumah.

"Ketegasan pemerintah dalam hal ini Menpora akan menjadi menjadi catatan sejarah keseriusan pemerintah bersikap terhadap penjajahan Israel atas tanah Palestina," kata Sarbini.

Sebelumnya, Menpora Zainudin Amali memastikan Israel akan tetap bisa tampil di Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia bila lolos kualifikasi.

"Jadikan olahraga itu tidak ada urusan dengan politik, karena itu FIFA sudah menyampaikan pada kita siapapun negara yang lolos itu harus bisa main di Indonesia. Jadi tidak ada masalah," ujarnya.

Baca halaman selanjutnya ada pesan buat FIFA

FIFA Didesak Jangan Standar Ganda soal Israel dan Rusia

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER