Keluarga Brigadir J Minta Buka CCTV di Rumah Ferdy Sambo
Keluarga Brigadir J meminta agar kamera pengawas atau Closed Circuit Television (CCTV) di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo dibuka.
Hal itu disampaikan bibi Brigadir J, Rohani Simanjuntak saat polisi datang ke rumah duka pada Sabtu (9/7) malam sekitar pukul 20.00 WIB, satu hari setelah peristiwa penembakan.
Lihat Juga : |
"Sudah kami mintakan tadi malam sama Mabes Polri saat mereka ke sini sekitar jam 8. Kami meminta CCTV biar dibuka," kata Rohani dikutip dari CNN Indonesia TV, Rabu (13/7).
Menurutnya, CCTV di rumah Ferdy Sambo merupakan salah satu bukti kuat dalam peristiwa penembakan yang menewaskan keponakannya itu.
"Itu bukti kuat sama penyelidikan ini. CCTV tolong dibuka. Enggak mungkin rumah seorang jendral tidak ada CCTV," ujarnya.
Dalam kasus ini, Brigadir J tewas ditembak di rumah Sambo yang terletak di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7).
Menurut polisi, Brigadir J ditembak setelah memasuki kamar istri Sambo dan diduga melakukan pelecehan. Dia merupakan sopir istri Sambo.
Ketua RT 05 RW 01 Seni Sukarto mengaku mendapat laporan dari salah satu petugas keamanan di kompleks tersebut bahwa polisi sempat mengganti CCTV di sekitar rumah Irjen Ferdy Sambo.
"Waktu ditanya pun katanya itu acara biasa. Kamu tenang aja di pos aja. Itu kata Satpam satu. Satpam lain, bahwa CCTV katanya di situ diganti katanya sama Bareskrim itu laporan Satpam sama saya," kata Seni.
Sementara itu, polisi menyatakan CCTV di rumah Ferdy mati karena rusak sejak dua minggu lalu sehingga tak merekam peristiwa baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E.