Polisi Imbau ABG Tak Nongkrong di Dukuh Atas Lewat Pukul 10 Malam

CNN Indonesia
Kamis, 14 Jul 2022 12:38 WIB
Ratusan remaja dari berbagai daerah penyangga Jakarta mendatangi Taman Stasiun MRT Dukuh Atas di kawasan BNI City, Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (5/7). (CNN Indonesia/ Adi Ibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengimbau para remaja tidak menongkrong di sekitar Dukuh Atas, Kecamatan Menteng, melebihi pukul 22.00 WIB.

Imbauan ini diberikan setelah dua remaja menjadi korban penipuan dan perampasan saat nongkrong hingga larut malam di tempat itu.

"Kita imbau mereka agar pukul 22.00 WIB meninggalkan tempat," kata Komarudin saat dikonfirmasi, Kamis (14/7).

"Diimbau untuk tidak nongkrong lebih dari pukul 22.00 WIB," imbuhnya.

Komarudin menuturkan pihaknya juga meminta peran para orang tua untuk lebih mengawasi anak-anaknya. Dengan demikian, para remaja itu tidak lagi nongkrong hingga larut malam.

"Soalnya kita lihat cukup banyak anak-anak di bawah umur, kita harapkan pembelajaran terhadap orang tua, dan ikut lakukan pengawasan terhadap anaknya, sehingga remaja tersebut tidak larut dengan aktivitas luar," ucap dia.

Di sisi lain, Komarudin menyebut bahwa kawasan Dukuh Atas bakal menjadi salah satu fokus pengamanan. Pasalnya, maraknya para remaja yang nongkrong di lokasi itu bisa menimbulkan potensi kerawanan terhadap tindak kejahatan.

"Ini menjadi perhatian kami, menjadikan antisipasi kami, takutnya menjadi potensi kerawanan baru dari warga sekitar atau masyarakat yang datang dari luar Jakarta, semua kita akan amankan," tuturnya.

Sebelumnya, dua orang anak baru gede (ABG) berinisial A (13) dan FW (14) asal Kalideres, Jakarta Barat menjadi korban perampasan saat nongkrong di sekitar Dukuh Atas pada Minggu (10/7) sekitar pukul 01.30 WIB.

Kapolsek Metro Menteng AKBP Netty Rosdiana Siagian mengatakan peristiwa itu terjadi saat kedua korban sedang nongkrong bersama 10 rekannya di bawang kolong Blora. Lalu, datang dua orang pelaku menghampiri mereka.

"Datang dua orang pelaku yang tiba-tiba bertanya 'eh gue lagi nyari orang ni', kemudian korban secara refleks katakan tidak tahu," kata Netty dalam keterangannya, Senin (11/7).

Kemudian, pelaku mengambil dua ponsel milik korban dengan alasan untuk mengecek apa benar adik pelaku menjadi korban pemukulan.

Tapi, setelah mengambil ponsel korban, pelaku langsung pergi meninggalkan lokasi. Setelahnya, korban masih menunggu pelaku dan akhirnya baru bertemu sekitar pukul 10.00 WIB di Monas.

Dalam kasus ini, polisi telah mengamankan satu orang pelaku berinisial NM (28). Sedangkan satu pelaku lainnya masih dalam upaya pengejaran.

(dis/pmg)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK