Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berharap seluruh angkutan kota (angkot) di Ibu Kota bergabung ke dalam Mikrotrans.
Dengan begitu, kata Riza, angkot-angkot di Jakarta tidak perlu lagi repot-repot kejar setoran, karena bisa tergabung dalam sistem integrasi transportasi melalui JakLingko.
"Tentu nanti ke depan kita ingin semua itu angkot juga melalui program yang ada. Kita sudah punya Jaklingko," kata Riza di Jakarta, Kamis (14/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian tidak hanya transportasi yang terintegrasi, tapi juga ticketing terintegrasi sudah kita mulai di Jakarta," tambahnya.
Angkot yang menerapkan sistem JakLingko merupakan layanan angkot yang tergabung dalam manajemen Transjakarta atau lebih dikenal Mikrotrans.
Sementara itu, berdasarkan data Dinas Perhubungan DKI Jakarta, saat ini ada sekitar 6.000 angkot di Jakarta. Dari jumlah tersebut, baru sekitar 2.100 angkot yang tergabung dengan Mikrotrans, sementara sisanya belum.
Riza mengatakan Pemprov DKI memang berencana mengintegrasikan seluruh transportasi umum di Jakarta. Ini bertujuan untuk mencegah sopir bekerja hanya demi mengejar setoran, tanpa memikirkan keselamatan penumpang.
"Sehingga ke depan tidak ada Lagi angkot yang kejar setoran tadi itu. Nanti kita upayakan," ungkapnya.
Namun demikian, menurutnya hal ini tidak bisa hanya dilakukan oleh Pemprov DKI. Riza bilang butuh peran pihak swasta untuk mewujudkannya.
"Tentu nanti ada caranya bersinergi dengan swasta, tidak berarti semua diambilalih penuh oleh pemerintah. Pemerintah itu kan membuat regulasi," pungkasnya.
(dmi/isn)