Irjen Ferdy Sambo Tak Hadir saat Kapolri Listyo Umumkan Penonaktifan
Irjen Ferdy Sambo tidak terlihat ketika diumumkan dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Kadiv Propam oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada Senin (18/7) malam.
Listyo mengumumkan penonaktifan Sambo malam ini di Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, dalam konferensi pers penonaktifan Sambo tersebut Listyo terlihat didampingi Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Asisten Kapolri bidang SDM Irjen Wahyu Widada, dan Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo.
Selanjutnya yang bertanggung jawab atas kewenangan Kadiv Propam, untuk sementara Listyo mendelegasikannya kepada Gatot Eddy.
Di satu sisi, Gatot pun ditugaskan Listyo memimpin tim khusus yang menelaah kasus kematian Brigadir J yang sebelumnya dirilis polisi karena baku tembak dengan Bharada E di kediaman Sambo.
Lihat Juga : |
Diketahui, Sambo belum pernah terlihat sama sekali di hadapan publik pascapenembakan berujung tewasnya Brigadir J di kediamannya, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Usai insiden maut tersebut, Sambo hanya sekali 'muncul' ke publik ketika menangis di pelukan Kapolda Metro Jaya Irjen Mohammad Fadil Imran. Kala itu, Fadil tengah mendatangi ruang kerja Sambo di Mabes Polri.
Dalam video singkat yang kemudian beredar tengah pekan lalu, Fadil terlihat memasuki ruangan langsung disambut Sambo. Keduanya lantas berjabat tangan dan berpelukan.
Saat berpelukan wajah Sambo terlihat tersedu. Fadil lantas memeluk Sambo dengan kedua tangannya dan menepuk punggung jenderal Polri bintang dua itu. Fadil juga mencium kening Sambo dan kembali memeluknya erat.
Sementara itu, Listyo mengaku menonaktifkan Ferdy Sambo agar penyidikan kasus penembakan bisa terlaksana dengan baik dan maksimal serta menghindari spekulasi.
"Kita melihat ada spekulasi-spekulasi berita yang muncul, yang kemudian tentunya ini akan berdampak terhadap proses penyidikan yang sedang kita lakukan," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (18/7).
Listyo menekankan bahwa Polri bakal transparan dan akuntabel mengusut penembakan Brigadir J tewas. Dirinya juga telah menunjuk Wakapolri Komjen Gatot Eddy untuk mengemban tugas Kadiv Propam Polri menggantikan Sambo.
"Tentunya untuk menjaga agar apa yang telah kita lakukan selama ini terkait komitmen untuk menjaga objektivitas transparansi dan akuntabel ini kita betul-betul bisa kita jaga," tuturnya.
Sebelumnya, kepolisian merilis Brigadir J tewas dalam insiden saling tembak dengan Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7). Namun, peristiwa itu baru diungkap kepolisian pada Senin (11/7).
Baik Brigadir J maupun Bharada E merupakan ajudan Ferdy. Brigadir J bertugas sebagai sopir istri Ferdy, sementara Bharada E bertugas melindungi keluarga Kadiv Propam.
Polisi mengklaim penembakan itu berawal dari dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap istri Sambo.
Polisi mengatakan Brigadir J mengeluarkan total tujuh tembakan, yang kemudian dibalas lima kali oleh Bharada E. Tidak ada peluru yang mengenai Bharada E. Sementara tembakan Bharada E mengenai Brigadir J hingga tewas.
Saat ini Kapolri telah membentuk tim khusus untuk mengusut insiden tersebut. Selain itu, Komnas HAM juga melakukan penyelidikan secara independen terhadap kasus penembakan.
(tfq/dal)