Elite Senior PDIP: Apa Tujuan Polisi Ambil CCTV di Rumah Ferdy Sambo?

CNN Indonesia
Selasa, 19 Jul 2022 06:54 WIB
Tujuan polisi mengambil decoder CCTV di depan rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo usai insiden penembakan Brigadir J dipertanyakan.
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDIP Trimedya Pandjaitan mempertanyakan tujuan polisi mengambil decoder CCTV di depan rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo usai insiden penembakan Brigadir J pada Sabtu (9/7). Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Jakarta, CNN Indonesia --

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDIP Trimedya Pandjaitan mempertanyakan tujuan polisi mengambil decoder CCTV di depan rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo usai insiden penembakan Brigadir J pada Sabtu (9/7).

Trimedya menilai polisi harus menjelaskan tujuan pengambilan decoder CCTV tersebut. Menurut dia, apakah pengambilan itu dilakukan untuk tujuan penyelidikan atau sengaja disembunyikan.

"Iya, harus dijelaskan. Tapi paling penting adalah menurut gue, olah TKP itu. Itu yang olah TKP CCTV diambil itu, diambil dalam langkah penyidikan atau diamankan tanda petik?" Kata Trimedya saat dihubungi, Senin (18/7).

Ketua RT Kompleks PolriDuren Tiga, Mayjen (Purn)Seno Sukarto sebelumnya menyebut polisi sempat mengambil decoder CCTV dari pusat pemantauan di pos satpam Kompleks sehari usai insiden.

Polisi tak membantah telah mengambil decoder CCTV di lingkungan Kompleks Polri Duren Tiga yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP). Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto berujar decoder CCTV tersebut diganti agar CCTV di lingkungan tersebut dapat tetap beroperasi. Sementara CCTV sebelumnya disita polisi.

"Karena yang lama disita penyidik dan agar CCTV di lingkungan komplek aspol (asrama polisi) Duren Tiga tersebut tetap beroperasi maka diganti yang baru," kata Budhi, Rabu (13/7).

Meski begitu, polisi hingga kini belum menjelaskan atau membuka isi decoder tersebut hingga lebih dari sepekan selama proses penyelidikan.

Menurut Trimedya, polisi harus mengungkap secara transparan proses penyelidikan dalam kasus tersebut. Dia menyebut insiden penembakan antar sesama ajudan Sambo itu hingga kini masih banyak menyisakan kejanggalan dan liar.

Oleh karena itu, dia pun menyarankan agar Sambo dinonaktifkan terlebih dahulu. Menurut Trimedya, polisi setidaknya harus mampu mengungkap kasus ini paling lama sebulan.

"Ya dan mudah-mudahan Minggu ini ada titik terang. Dari mulai soal pencopotan, kemudian keseriusan mengungkap kasus ini," katanya.

(thr/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER