5 Orang Ditetapkan Jadi Tersangka Ricuh Suporter di Yogyakarta
Polres Sleman mengamankan puluhan orang terkait keributan antar warga dan suporter bola asal Solo di sejumlah lokasi, Senin (25/7) kemarin. Lima di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka.
Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Ronny Prasadana mengatakan jajarannya mengamankan total 36 orang sepanjang siang hingga malam hari kemarin.
"Dari 36 orang ini kami bisa menetapkan lima orang tersangka," kata Ronny di Mapolres Sleman, Selasa (26/7).
Puluhan orang ini, menurut Ronny, diamankan di banyak lokasi. Antara lain, Kalasan, Mlati, Depok Barat, Berbah, dan Gejayan.
"Sebagian besar yang kita amankan ini mengaku sih suporter. Ya dari berbagai macam (kelompok) lah," ujarnya.
Adapun lima orang ditetapkan tersangka lantaran kedapatan membawa senjata yang tak sesuai dengan peruntukannya. Macam belati, celurit, hingga bottom stick.
Kelima tersangka itu yakni, GAM (21), warga Piyungan, Bantul; MAL (22) dan TH (22), warga Gamping, Sleman; AM (20), warga Sewon, Bantul; dan MAN (21), warga Srandakan, Bantul.
Kepada lima tersangka ini, polisi menjeratnya dengan Pasal 2 Ayat 1 UU Darurat RI Nomor 12 Tahun 1951. Ancaman hukumannya maksimal 10 tahun pidana penjara.
Gibran Siap Ganti Rugi
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan Manajemen Persis Solo siap membayar ganti rugi atas kerusakan yang ditimbulkan suporter Persis Solo di Sleman. Ia juga menyarankan agar melakukan blacklist suporter yang terlibat keributan tersebut.
Gibran mengaku sudah berkoordinasi dengan pemegang saham terbesar PT Persis Solo Saestu (PSS), Kevin Nugroho terkait insiden di Sleman kemarin.
"Kemarin sudah kita identifikasi ada beberapa tempat atau warung yang terjadi kerusakan dan lain-lain," katanya, Selasa (26/7).
Menurutnya, PT PSS siap memberi ganti rugi untuk pemilik warung dan kios yang mengalami kerusakan-kerusakan akibat ulah suporter Persis Solo. Ia juga meminta warga Sleman tak segan melapor jika ada kerusakan yang belum tercatat oleh manajemen Persis Solo.
"Dari manajemen sudah siap. Nanti kalau ada yang rusak rusak lagi laporkan aja," katanya.
Menurut Gibran, manajemen sudah mengantongi identitas para pelaku. Hal itu mudah lantaran Polisi sudah mengumpulkan informasi yang cukup lengkap terkait insiden di Sleman. Putra Presiden Joko Widodo itu memerintahkan agar ke depan manajemen lebih selektif dalam penjualan tiket pertandingan Persis Solo.
"Sudah (teridentidikasi). Video nya sudah sangat jelas sekali. Nanti akan ditindaklanjuti oleh pihak yang berwajib. Nanti ke depan mungkin tidak perlu diberikan tiket untuk orang-orang itu. Blacklist," katanya.
Sebelumnya, keributan antara warga dan rombongan oknum suporter asal Solo terjadi di wilayah Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman, DIY, Senin (25/7).
Di wilayah Kota Yogyakarta, ribut-ribut antar warga dan oknum suporter terjadi di seputaran Simpang Empat Tugu Pal Putih. Polisi menyebut keributan dipicu provokasi oknum suporter termasuk salah satunya dengan merangsek masuk dan merusak salah satu warung kopi di sana.
Polresta Yogyakarta menyebut kelompok suporter ini setelah kejadian melanjutkan perjalanannya ke arah Magelang.
Di wilayah Kabupaten Sleman, keributan terjadi di Gejayan, Depok dan Flyover Jombor, Mlati. Keributan di sejumlah titik ini berlanjut pada situasi ketegangan yang terjadi di Senin malam. Polisi dilaporkan berjaga mengamankan jalur Jalan Solo-Yogyakarta demi mengantisipasi gesekan antarkelompok.