Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengaku sedang mempelajari virus baru Langya yang ditemukan China.
"Virus yang dari China, kita sedang pelajari karena baru keluar ya. Karena belum masuk WHO," kata Budi kepada wartawan, Kamis (11/8).
Menurutnya, virus tersebut masih sangat dini dan bahkan belum ditetapkan sebagai virus Variant Under Monitoring (VuM) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kan kalau masuk jadi Variant Under Monitoring, kemudian masuk Variant of Interest, dan kemudian baru Variant of Concern. Nah sekarang ini belum masuk Variant Under Monitoring, jadi masih sangat dini," ujarnya.
Sebelumnya, virus Langya dilaporkan menginfeksi 35 orang di China, tepatnya di Provinsi Shandong dan Henan. Mereka yang terinfeksi disebut memiliki riwayat interaksi dengan hewan.
Virus Langya termasuk dalam kelompok henipavirus yang biasanya dibawa oleh kelelawar buah. Orang-orang yang terinfeksi dilaporkan memiliki gejala demam, kelelahan, batuk-batuk, anoreksia, nyeri otot, dan muntah-muntah.
Adapun virus Langya diidentifikasi dalam kelompok keamanan biologis level empat, dengan tingkat kematian akibat virus tersebut berkisar 40 hingga 75 persen.