Alasan Polri Setop Kasus Dugaan Pelecehan Putri Candrawathi oleh Yosua

CNN Indonesia
Sabtu, 13 Agu 2022 11:50 WIB
Polisi menyatakan tidak menemukan peristiwa pidana dalam dugaan pelecehan pada Putri yang diduga dilakukan Bharada Yosua.
Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Brigjen Pol Andi Rian Djajadi. (ANTARA FOTO/RENO ESNIR)
Jakarta, CNN Indonesia --

Polisi menghentikan pengusutan kasus dugaan pelecehan seksual dengan korban istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi yang diduga dilakukan oleh Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Hal serupa juga terjadi pada laporan soal kasus dugaan percobaan pembunuhan berasal dari laporan Marthin Gabe dengan korban Bharada E dan terlapor Brigadir J.

"Kedua perkara ini kita hentikan penyelidikannya karena tidak ditemukan peristiwa pidana," ujar Direktur Pidana Umum Mabes Polri Brigjen Andi Rian di Mabes Polri, Jumat (12/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laporan polisi dari pelapor Marthin Gabe tercatat dengan nomor LP 368 A VII 2022 SPKT Polres Metro Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022.

Sementara, laporan polisi kedua dengan pelapor Putri Candrawathi tercatat dengan nomor LPB 1630 VII 2022 SPKT Polres Metro Jakarta Selatan Polda Metro Jaya pada 9 Juli 2022.

Sebelumnya, status dua laporan tersebut telah naik sidik. Namun seiring berjalannya waktu, laporan kasus terkait pembunuhan berencana dengan korban Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J menjawab kedua laporan polisi tersebut.

Mabes Polri juga telah menyatakan kedua laporan polisi itu masuk kategori Obstrucion of Justice atau upaya menghalangi proses hukum.

"Kita anggap bahwa 2 laporan polisi ini menjadi suatu bagian masuk dalam kategori obstraction of justice, bagian dari upaya untuk menghalang-halangi pengungkapan daripada kasus 340," jelas Andi Rian.

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa semua penyidik yang bertanggung jawab terhadap dua laporan polisi itu sebelumnya sedang dilakukan pemeriksaan khusus oleh Inspektorat Khusus (Irsus).

(pop/sur)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER