Komnas HAM: Pengancam Bunuh Brigadir J Bukan Skuad Lama, tapi Si Kuat

CNN Indonesia
Selasa, 23 Agu 2022 08:26 WIB
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengungkap sosok yang mengancam membunuh Brigadir J adalah Kuat Maruf, asisten rumah tangga Irjen Ferdy Sambo.
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengungkap sosok yang disebut pernah mengancam untuk membunuh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Choirul Anam mengungkap sosok 'skuad lama' yang disebut pernah mengancam membunuh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Pengancam tersebut ternyata bukan 'skuad lama' tapi 'si kuat'.

Anam mengatakan 'si kuat' merujuk pada Kuat Maruf, sopir dan asisten rumah tangga mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo yang kini sudah jadi tersangka dalam kasus pembunuhan Yosua.

Hal itu diketahui setelah pihaknya melakukan penelusuran terhadap pacar almarhum Brigadir J, Vera.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kurang lebih kalimatnya begini, jadi Yosua dilarang naik ke atas menemui ibu P karena membuat Ibu P sakit. Kalau naik ke atas, akan dibunuh," kata Anam menirukan isi ancaman yang disampaikan Vera.

"Siapa yang melakukan? Vera bilang oleh skuad. Skuad ini siapa, apa ADC (ajudan) apa penjaga, sama sama tidak tahu, saya juga tidak tahu," kata Anam saat rapat bersama DPR , Senin (22/8).

Anam menyebut saat itu, bukan hanya Komnas HAM, Vera juga akhirnya mengetahui bahwa Skuad yang dimaksud adalah Kuat.

"Ujungnya nanti kita tahu bahwa skuad yang dimaksud itu adalah Kuat Maruf. Si Kuat, bukan skuad penjaga ternyata," katanya.

Anam mengungkapkan komunikasi itu terjadi pada tanggal 7 Juli atau satu hari sebelum Brigadir J ditembak sampai tewas di rumah dinas Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

"Kami komunikasi dengan Vera dan kami mendapatkan keterangan cukup detail. Memang betul tanggal 7 Juli malam, ada ancaman pembunuhan," ucap Anam.

Pengacara Brigadir J Kamaruddin Simanjuntak sebelumnya pernah mengungkapkan soal ancaman pembunuhan yang diterima kliennya. Namun, ia tak pernah menjelaskan soal sosok 'skuad lama' secara detail

"Pada Juni dia diancam untuk dibunuh. Terakhir (mendapatkan ancaman pembunuhan) 7 Juli 2022 atau sehari sebelum dia dibunuh," kata Kamaruddin.

Kamaruddin mengatakan ancaman pembunuhan diterima Brigadir J terjadi lewat telepon dan pesan pendek.

"Via lewat telepon WhatsApp, bahkan ada chatting-nya," katanya.

(yla/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER