Aliansi Nasional Teriak Protes saat Wamenkumham Bicara soal RKUHP

CNN Indonesia
Selasa, 23 Agu 2022 16:29 WIB
Perwakilan Aliansi Nasional Reformasi KUHP diminta keluar dari ruangan saat melakukan aksi di tengah pemaparan wamenkumham saat kick off diskusi publik RKUHP.
Ilustrasi aksi penolakan RKUHP yang masih memuat pasal-pasal bermasalah. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
Jakarta, CNN Indonesia --

Aliansi Nasional Reformasi KUHP melayangkan protes keras saat Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej atau Eddy Hiariej memberikan pemaparan dalam agenda Kick Off Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP) di Hotel Ayana, Jakarta Pusat, Selasa (23/8) siang.

Pengacara publik dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta Citra Referandum bersama tiga rekannya dari Aliansi Nasional Reformasi KUHP menginterupsi Eddy yang sedang berbicara di podium.

Mereka turut membawa poster masing-masing bertuliskan 'Stop Kriminalisasi Urusan Privat', '#SemuaBisaKena', dan 'Tolak RUU KUHP'.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sosialisasi hanya satu arah, kami tolak RKUHP!," seru Citra di sela-sela pemaparan Eddy.

Akibat aksi tersebut, agenda menjadi sedikit terganggu untuk beberapa menit. Namun, dengan kondisi tersebut, akhirnya Eddy tetap melanjutkan pembahasannya mengenai sejumlah pasal dalam RKUHP yang sempat dipermasalahkan publik.

Sementara itu, Citra dkk diarahkan panitia untuk meninggalkan ruangan tersebut. Saat akan diarahkan keluar, adu mulut sempat terjadi antara Citra dkk dengan salah seorang panitia laki-laki.

Panitia yang mengarahkan Citra dkk untuk keluar itu menyatakan pihaknya menyediakan waktu untuk masyarakat agar bisa berdiskusi dengan pemerintah dan Tim Perumus RKUHP setelah pemaparan selesai disampaikan.

"Habis ini ada waktu buat teman-teman buat sampaikan masukan, kita kasih porsi buat teman-teman dari kelompok strategis," ujarnya.

Namun, Citra dkk merasa sudah tidak memerlukan itu lagi lantaran masukan-masukan yang sebelumnya telah diberikan tidak dipertimbangkan.

"Kita sudah enggak ada waktu lagi, kita sudah bicara tetapi tak ada perubahan. Dalam draf RKUHP 4 Juli pun tak ada perubahan," ucap Citra.

"Yang menjadi fokus hanya 14 pasal, sementara banyak pasal-pasal bermasalah di dalamnya," sambungnya.

Citra menegaskan Aliansi Nasional Reformasi KUHP menolak RKUHP disahkan karena tidak mengakomodasi partisipasi yang bermakna.

"Kami menolak forum ini karena forum ini hanya sosialisasi satu arah, sementara partisipasi bermakna tidak hanya satu arah," terang Citra.

Menurut Citra, partisipasi yang bermakna harus mendengarkan dan mempertimbangkan pendapat masyarakat secara serius.

"Selama proses bertahun-tahun kami tidak didengarkan pendapatnya," pungkas dia.

Agenda Kick Off Diskusi Publik RKUHP ini dihadiri unsur  pemerintah, Tim Perumus RKUHP, Aliansi Nasional Reformasi KUHP, dan sejumlah perwakilan mahasiswa, serta elemen masyarakat lainnya.

[Gambas:Youtube]



(ryn/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER