MKD: 2 Anggota Komisi III DPR Kontak Ketua IPW Usai Brigadir J Dibunuh

CNN Indonesia
Kamis, 25 Agu 2022 21:10 WIB
Dua orang anggota Komisi III DPR menelepon Ketua IPW Sugeng usai Brigadir J dibunuh di rumah Ferdy Sambo.
Anggota komisi III DPR disebut hubungi Ketua IPW usai Ferdy Sambo bunuh Brigadir J. (detikcom/Grandyos Zafna)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI Aboe Bakar Alhabsyi mengungkapkan dua anggota dewan yang menghubungi Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso tak lama usai insiden pembunuhan Brigadir J pada 8 Juli lalu berasal dari Komisi III DPR RI.

Namun, Aboe menolak membeberkan nama dua orang anggota Komisi III DPR yang sempat menelepon Sugeng itu terkait kasus yang melibatkan eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo tersebut.

"Tapi saya tak perlu sampaikan. Komisi III [DPR] semua," ucap Aboe kepada wartawan di Kompleks Parlemen pada Kamis (25/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, dalam komunikasi itu tidak ada hal yang terkait dengan uang maupun unsur pidana. Dia berkata, komunikasi itu berlangsung secara santai.

"Tetapi dalam dialognya hal yang tidak menyangkut keuangan maupun pidana. enggak ada. Saya tidak mau ucapkan apa semua, yang jelas dialognya dialog rileks saja," katanya.

Sebelumnya, Sugeng mengaku sempat dihubungi dua anggota DPR beberapa hari setelah kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J.

Pengakuan itu disampaikan Sugeng saat memenuhi panggilan MKD terkait dugaan aliran dana Sambo ke DPR soal kasus tersebut di kompleks parlemen, Kamis (25/8) siang.

Sugeng sebelumnya sempat menyebut dugaan aliran dana Ferdy Sambo kepada anggota dewan dalam kasus pembunuhan Brigadir J. Namun, kepada MKD, dia telah mengklarifikasi pernyataannya.

"Saya klarifikasi tidak ada aliran dana kepada DPR," kata dia dalam pemeriksaan secara terbuka.

Akan tetapi pada kesempatan itu, Sugeng mengaku dihubungi dua anggota dewan. Kepada Sugeng, satu di antara keduanya mencoba memengaruhi bahwa Sambo merupakan korban dalam kasus kematian Brigadir J.

"Jadi dia bilang, FS ini korban. FS ini dizalimi. Harga dirinya diinjak-injak. Dan dia sangat menyesal kenapa bukan dia yang menembak. Saya dengerin," kata dia.

Sugeng enggan mengungkap identitas kedua anggota dewan tersebut. Dia dihubungi orang pertama pada 12 Juli malam lewat sambungan telepon. Kala itu, polisi masih menggunakan kronologi bahwa insiden yang menewaskan Brigadir J akibat adu tembak.

(mts/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER