Pengidap HIV/AIDS Jawa Barat Diberi Pelatihan Jadi Barista

CNN Indonesia
Sabtu, 03 Sep 2022 01:45 WIB
Dinas Sosial Pemprov Jawa Barat ingin para pengidap orang dengan HIV/Aids tetap produktif secara ekonomi.
Ilustrasi. Para pengidap HIV/Aids di Jawa Barat diberi pelatihan sebagai barista (iStock/chayathonwong)
Bandung, CNN Indonesia --

Dinas Sosial Pemprov Jawa Barat memberdayakan Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) lewat pelatihan untuk menjadi barista di Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Kepala Dinas Sosial Jawa Barat Dodo Suhendar mengatakan pemberdayaan diberikan agar ODHA tetap bisa produktif di kehidupan sehari-hari.

"Pemberdayaan sosial harus dilanjutkan. Mereka yang memiliki potensi dan harus tetap beraktivitas. Silakan kembali bekerja, bermusik, berolahraga, di bidang jasa atau yang lainnya sesuai dengan kemampuannya. Di Bandung, salah satu program pemberdayaannya adalah pelatihan barista," kata Dodo di Gedung Sate, Jumat (2/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Dodo, jika ODHA produktif secara ekonomi, setidaknya akan mengurangi stigma negatif di masyarakat.

Ia pun mengajak kepada semua pihak untuk memetakan keberadaan ODHA dan potensi yang dapat dikembangkan di masyarakat. Apalagi menurutnya, ODHA dari kalangan keluarga miskin juga berhak untuk mendapatkan bantuan sosial.

"Jika mereka dari keluarga tak mampu bisa memanfaatkan bantuan sosial. Mereka juga memiliki hak yang sama untuk mengakses bansos, bantuan sembako, BPJS hingga KIP (Kartu Indonesia Pintar)," ujarnya.

Dodo mengatakan bahwa orang yang mengetahui dirinya terinfeksi HIV/AIDS biasanya akan menarik diri dari pergaulan. Semua potensi dirinya pun terkubur.

"Salah satu tugas kita adalah membantu mereka untuk kembali aktif dan produktif dalam lingkungan sosialnya," ucap Dodo.

Sementara itu, Yana Suryana dari Jabar Quick Response (JQR) mengatakan pihaknya sudah melakukan pendampingan kepada ODHA terutama pada kelompok rentan ekonomi.

"Kita juga memikirkan agar mereka tetap mendapatkan akses pendidikan, akses terhadap obat atau ARV, dan lainnya," katanya.

Seperti saat pandemi Covid-19, JQR membantu ODHA agar tetap memiliki akses terhadap pengobatan ARV. Dengan akses terhadap pelayanan kesehatan yang lebih cepat, maka kontinuitas pengobatan ARV tetap berjalan di tengah keterbatasan akses akibat COVID-19.

(hyg/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER