Demo Tolak Harga BBM Naik di Makassar, Mahasiswa Bertahan hingga Malam
Mahasiswa di Makassar, Sulawesi Selatan masih bertahan melakukan aksi demonstrasi hingga malam hari sebagai bentuk protes terhadap pemerintah Joko Widodo yang resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite hingga solar.
Aksi unjuk rasa terjadi di depan kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar. Mahasiswa memblokade jalan dan membakar ban bekas. Aksi tersebut dilakukan sejak sore hingga malam.
Dari pantauan CNNIndonesia.com, mahasiswa tersebut protes terhadap Jokowi yang menaikkan harga BBM Pertalite jadi Rp10 ribu per. Mahasiswa menilai keputusan Jokowi akan menambah kesengsaraan rakyat kecil.
"Kebijakan menaikkan harga BBM itu sangat tidak pro terhadap rakyat. Makanya itu kebijakan tersebut harus ditolak," kata salah satu mahasiswa dalam orasinya, Sabtu (3/9).
Hingga pukul 19.20 WITA, aksi masih berlangsung hingga menyebabkan terjadi kemacetan yang panjang baik mengarah ke Kota Makassar maupun ke Kabupaten Maros.
Sementara itu, pihak kepolisian yang melakukan pengamanan berusaha mengalihkan arus kendaraan ke beberapa jalan alternatif untuk mengurai kemacetan.
Presiden Joko Widodo resmi menaikkan harga BBM. Menteri Energi Arifin Tasrif mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi, pertalite dan solar subsidi, serta bahan bakar subsidi Pertamax.
Rinciannya, harga pertalite naik dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter, solar subsidi dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter dan pertamax dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.