Presiden Joko Widodo resmi menaikkan harga BBM bersubsidi pertalite hingga solar tepat pukul 14.30 WIB, Sabtu (3/9). Sejumlah pengendara di Surabaya yang tengah mengantre di SPBU pun mengaku kaget dan tak tahu.
Salah satunya ialah pengendara roda dua, Pasha Eka (32), saat ditemui di SPBU Ngagel, Surabaya. Ia yang sedang mengantre mengaku belum mengetahui kenaikan harga BBM jenis Pertalite menjadi Rp10 ribu.
"Baru tahu ini kalau naik," kata Pasha, kepada CNNIndonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya soal harga yang naik, Pasha juga mengeluhkan antrean di SPBU Ngagel yang menurutnya lebih panjang dari biasanya.
"Antreannya juga panjang, biasanya nggak kayak gini, saya kan warga sini biasa ngisi [BBM] di sini," ucapnya.
Lebih lanjut kata Pasha, ia tak terlalu memusingkan BBM yang naik. Yang ia khawatirkan adalah harga-harga bahan pokok yang bakal juga ikut melambung.
"Kalau BBM naik sebenarnya enggak masalah, tapi kan dampaknya bisa ke harga bahan-bahan yang lain," ujarnya.
Sementara itu, pengendara lainnya, Siswoko (45) mengaku baru mengetahui kenaikkan harga BBM bersubsidi. Menurutnya hal itu terjadi tiba-tiba.Siswoko bercerita, mulanya ia hendak mengisi BBM motornya di SPBU Jalan Diponegoro. Namun niat itu ia batalkan karena melihat antrean yang panjang.
Ia kemudian menuju SPBU Dinoyo. Setibanya di sana, Siswoko mengaku sempat menganantre. Namun mesin pengisian BBM pertalite di sana tiba-tiba macet dan tak berfungsi.
"Pertama saya mau mengisi di [SPBU] Diponegoro tapi antre. Terus saya ke Pom Dinoyo aja karena dekat dengan tempat yang mau saya tuju," ucapnya.
"Pas antre, pas giliran saya mesinnya [pengisian Pertalite] mati. Terus petugasnya bilang harga naik. Saya diminta isi Pertamax aja, ya saya enggak mau," tambahnya.
Lihat Juga : |
Ia pun menyayangkan keputusan pemerintah yang menaikkan harga BBM. Menurutnya kebijakan itu jelas memberatkan masyarakat kecil.
"Kalau naik gini ya berat buat kami yang rakyat kecil. Seharusnya pemerintah ngatur subsidi, kalau mobil dan motor yang besar dan mewah itu gak bisa dapat subsidi," ucapnya.
CNNIndonesia.com juga sempat memantau situasi di sejumlah SPBU lain di Surabaya jelang kenaikan harga BBM. Tepatnya sekitar 30 menit sebelum harga resmi naik pukul 14.30 WIB.
Di SPBU Pandugo, salah satu petugas sempat membantah bahwa pemerintah akan menaikkan harga BBM pada hari ini. Ia bahkan menyebut informasi itu hoaks.
"Enggak ada kenaikan. Hoaks itu, kemarin buktinya enggak jadi naik," kata salah satu petugas, pukul 13.53 WIB.
Sementara itu, di SPBU Panjang Jiwo, situasi antrean roda empat tampak padat, puluhan mobil berjajar menunggu giliran. Sementara antrean kendaraan roda dua terpantau normal.
"Yang mobil antre karena harus pakai aplikasi, ruwet, kalau motor enggak," kata salah satu pengendara.