RK Soal Bjorka: Masyarakat Jabar Resah, Mohon Upaya Maksimal Pusat

CNN Indonesia
Selasa, 13 Sep 2022 16:31 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga mencurigai data pribadinya sudah berseliweran di mana-mana. (CNN Indonesia/Huyogo)
Bandung, CNN Indonesia --

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil merespons aksi peretasan hacker dengan nama alias Bjorka yang menyita perhatian publik belakangan ini hingga dirapatkan khusus oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bersama para menterinya.

Menurut Ridwan Kamil kebocoran data pribadi tidak bisa disebut masalah ringan. Pasalnya, data pribadi yang bocor rentan disalahgunakan.

"Intinya, kami mewakili masyarakat Jabar juga yang resah. Mohon ada sebuah upaya-upaya yang maksimal dari pemerintah pusat terkait keresahan banyaknya seliweran data-data masyarakat yang dipergunakan tidak semestinya," kata pria yang karib disapa Emil itu di ibu kota Jawa Barat, Bandung, Selasa (13/9).

Emil mengaku sering mendapat keluhan masyarakat lewat media sosial, salah satu di antaranya terdapat data warga yang dicatut partai politik. Kemudian, baru-baru ini, isu tersebut juga diramaikan keberadaan peretas yang mengekspos data pejabat pemerintah.

"Ada yang tercatat dalam pendaftaran pakai politik, WA (Whatsapp)-nya dijadikan penjualan online yang mengganggu dan sebagainya, dan kemarin ada hackers bikin heboh nasional, meng-hack data pribadi," tuturnya.

Oleh karenanya, diperlukan strategi khusus dan perhatian serius untuk menangani peretasan.

"Jadi ini bukan hal biasa-biasa. Harus disikapi dengan cara dan strategi yang kewenangannya ada di pemerintah pusat. Saya yakin, data saya sudah berseliweran di mana-mana," kata dia yang sebelumnya dikenal pula sebagai arsitek itu.

Sebagai informasi, Kebocoran data pribadi penduduk sebetulnya sudah menjadi 'kekesalan' penduduk Indonesia sejak beberapa waktu lamanya. Namun, dugaan kebocoran data pribadi penduduk itu--seperti di BPJS Kesehatan, registrasi SIM card, hingga KPU--selama ini dikritik tak diseriusi pemerintah.

Oleh karena itu pula masyarakat sipil mendorong pengesahan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi.

Namun, setelah data pribadi sejumlah menteri dalam kabinet Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan pejabat lain dibocorkan peretas dengan nama alias Bjorka, pemerintah dan instrumennya menyatakan akan menyikapi dengan serius.

Untuk diketahui, perihal  Bjorka itu menjadi bahasan tersendiri dalam rapat antara Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan para menterinya di istana pada Senin (12/9). Menkominfo Johnny G Plate mengatakan Jokowi akhirnya memerintahkan pembentukan tim khusus menyusul sejumlah serangan siber dari hacker Bjorka.

Johnny menyebut tim tersebut akan terdiri dari Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN), Kominfo, Polri, dan Badan Intelijen Negara (BIN).

Sebelumnya, hacker bernama Bjorka menyerang sejumlah situs pemerintahan. Dia menjual data hasil pembobolan sejumlah situs pemerintah di internet.

(hyg/kid)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK