Demo Tolak Kenaikan BBM, Mahasiswa Sempat Duduki Gedung DPRD Kaltim
Massa demonstrasi yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Kaltim Membara (AMKM) berhasil masuk menduduki halaman Gedung DPRD Kaltim.
Massa masuk dari sisi gerbang kanan bersama mobil komando atau mokom.
Meski demikian, dari ribuan peserta demonstran hanya sebagian yang berada di kawasan halaman Gedung Dewan sementara lainnya menunggu di luar. Kondisi ini terjadi setelah aparat pengamanan yang dipimpin oleh Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli mencapai kesepakatan dengan para mahasiswa. Situasi ini kali pertama terjadi semenjak aksi tolak Omnibus Law pada 2020/2021.
Sepanjang dua tahun tersebut demonstrasi di depan Gedung Dewan Kaltim kerap ricuh. Sejumlah mahasiswa ada yang ditahan bahkan masuk penjara. Dari sisi aparat juga demikian. Ada yang terluka karena lemparan batu.
Ratusan mahasiswa yang berada di halaman Gedung DPRD Kaltim pun tenang. Mereka teratur menanti orasi koordinator aksi, Sayid Ferhat. Sementara ratusan aparat gabungan yang berjaga hanya bisa menyaksikan dengan sikap awas.
"Hidup mahasiswa. Sikap kami tak berubah. Kami tetap menolak kenaikan BBM," ujar orator Sayid dengan lantang.
Selain itu, para demonstran juga meminta agar DPRD Kaltim sebagai wakil dari rakyat bisa tegas membela kepentingan rakyat. Apalagi, kata dia, BBM justru langka di provinsi penghasil minyak ini.
"Kami meminta evaluasi peran BPH Migas. Mengapa solar sangat langka," paparnya.
Setelah puas berorasi dan menyampaikan pesannya, para mahasiswa ini kemudian memilih pulang pada pukul 19.45 Wita. Demonstrasi penolakan harga BBM ini sendiri berlangsung selama empat jam.
Diwawancarai terpisah, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli yang dikonfirmasi menyebut situasi terkendali, sepanjang jalannya aksi tak ada yang diamankan atau terluka.
"Ada 900 petugas gabungan yang mengamankan. Dari Polri, TNI dan Brimob Polda Kaltim," tuturnya.
Senada, Dandim 0901/SMD Letkol Arm Novi Herdian mengatakan situasi demo berjalan tertib.
"Sepanjang pengamatan kami demonstrasi berlangsung aman dan tertib," pungkasnya.
(rio/isn)