Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) menyatakan bakal kembali menggelar demonstrasi tolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Pernyataan itu muncul setelah tuntutan massa belum terpenuhi dalam aksi unjuk rasa yang digelar di Patung Kuda pada hari ini, Selasa (13/9). Aliansi yang terdiri dari buruh hingga mahasiswa itu juga berjanji bakal menyiapkan aksi serupa di berbagai daerah.
"Kami tidak akan berhenti pada aksi di malam ini, tapi kami terus akan konsolidasi perlawanan di berbagai macam kota dan daerah," tutur Juru Bicara Gebrak Nining Elitos dalam konferensi pers, Selasa (13/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pernyataan kepada rezim hari ini, hati-hati dengan rakyat. Kalau rakyat sudah marah jangan pernah salahkan rakyat, tapi salahkan penguasa yang tidak pernah mendengarkan apa yang menjadi aspirasi rakyat," lanjutnya.
Terkait aksi lanjutan, Ketua BEM UPN Veteran Jakarta Bilal Sukarno menyatakan unjuk rasa bakal kembali digelar pada 27 September mendatang. Demonstrasi tersebut diklaim bakal digelar dalam jumlah yang lebih besar dibanding hari ini.
Bilal juga menjelaskan massa dari mahasiswa, buruh, pelajar, hingga petani bakal menggelar konsolidasi pada 15 September untuk persiapan demo lanjutan.
"Kami mengultimatum pemerintah Joko Widodo, (kami) akan turun aksi yang lebih besar pada tanggal 27 September 2022.
"Dan mengundang kepada seluruh gerakan rakyat, mahasiswa, buruh, petani, pelajar, untuk hadir konsolidasi pada tanggal 15 September 2022," lanjutnya.
Sementara itu, demonstrasi di kawasan Patung Kuda hari ini berlangsung sejak siang dan berakhir sekitar pukul 19.50 WIB. Aksi unjuk rasa berlanjut hingga malam karena massa tak kunjung meninggalkan lokasi meski beberapa kali diimbau aparat kepolisian.
Situasi sempat memanas karena salah seorang massa menyalakan kembang api. Hal tersebut memicu kepanikan sehingga massa berhamburan keluar dari Jalan Medan Merdeka Barat.
Situasi kemudian memanas karena pimpinan aksi kesulitan mengkondisikan massa. Namun, massa akhirnya berhasil dikondisikan hingga akhirnya meninggalkan kawasan Patung Kuda secara kondusif.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kenaikan harga BBM jenis Pertalite, Solar, dan Pertamax pada Sabtu (3/9) pukul 13.30 WIB.
Harga Pertalite yang semula Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter, Solar naik dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter, dan Pertamax naik dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.
Keputusan pemerintah menaikkan harga BBM mendapat respons negatif dari publik. Demonstrasi pun bermunculan di sejumlah kota di Indonesia guna menentang keputusan tersebut.
(frl/isn)