Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Putra Mahendra menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah resmi meneken pemberhentian Jhoni Allen Marbun sebagai anggota DPR dan MPR dari Fraksi Partai Demokrat per Rabu (7/9) lalu.
"Terima kasih kepada bapak Jokowi, karena bagaimanapun Pak Jhoni Allen telah melanggar AD/ART dan pakta integritas maupun kode etik internal partai Demokrat," kata Herzaky di sela Rapimnas Demokrat, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Kamis (15/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Herzaky menegaskan sedari awal tidak ada dualisme dalam tubuh Partai Demokrat. Menurutnya, gerakan Jhoni Allen dkk sangat tidak mewakili Demokrat.
Ia mengungkit kongres luar biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara beberapa waktu lalu hanya dihadiri segelintir orang yang tidak memiliki KTA Demokrat.
Herzaky memastikan usulan pemberhentian Jhoni merupakan aspirasi dari kader Partai Demokrat yang tak ingin ada pengkhianat dalam partai berlambang mercy itu.
"Mereka ini gerombolan yang punya kekuatan finansial saja dan dekat dengan kekuasaan, sehingga seakan-akan mereka itu Demokrat," ujarnya.
Sebelumnya, Jhoni dipecat dari Partai Demokrat karena terlibat aktif dan bersekongkol dengan Kepala Staf Presiden Moeldoko dalam dugaan kudeta kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada 2021 silam.
Jhoni sempat melakukan perlawanan terhadap langkah DPP Partai Demokrat itu dengan menempuh jalur hukum hingga ke tingkat kasasi, namun upaya itu menuai kegagalan.
(khr/fra)