Fakta-Fakta Kunci Gembok Bersarang di Perut Bocah Indramayu
Satu buah kunci gembok bersarang di perut bocah asal Indramayu, Jawa Barat, bernama Zul (9). Kunci itu tak sengaja ditelan Zul dan membuat gempar warga.
Berikut ini empat fakta yang dihimpun seperti dikutip Detik.com mengenai bocah Indramayu yang menelan kunci gembok:
1. Kunci Digigit
Zul menelan kunci gembok saat menunggu kakaknya, Rabu (14/9) malam. Menurut Zul, tenggorokannya terasa sakit saat kunci itu tertelan.
"Sambil nunggu kakak pulang, aku lagi tiduran di kamar sambil main HP sama pegang kunci, namun aku gigit-gigit terus ketelen," cerita Zul santai.
Lihat Juga : |
Ibunda Zul, Nina Listiyana (40), pun panik. Ia langsung memberikan minum kepada Zul sebelum berangkat mencari pertolongan medis.
"Awalnya saya suruh tidur karena kan sudah malam, besoknya sekolah. Terus pas dengar Zul tertelan kunci gembok, langsung diberikan air minum," kata Nina.
Demi kesembuhan Zul, Nina mencoba membawa putranya ke salah satu dokter terdekat. Kemudian, ia harus merujuk putranya ke RSUD Indramayu.
"Panik, Mas, saya kasih minum dulu, terus ke dokter naik becak, tapi kata dokter harus ke rumah sakit," lanjut Nina.
2. Penampakan Kunci Bersarang di Perut
Dari hasil rontgen, kunci berukuran sekitar 3 x 1,5 sentimeter itu berada di dalam usus Zul. Kunci dalam kondisi horizontal di sekitar titik di antara paru-paru tubuh bocah.
Dikatakan Zul, total kunci gembok ada tiga buah, yang satu dipegang kakaknya yang bekerja, satu lainnya dipegang ibu, dan satu lagi kunci cadangan. Yang masuk ke tubuh itu kunci cadangan.
Hingga kini, Zul mengaku tidak mengalami gejala serius. Hanya, di malam hari, rasa panas kerap timbul.
"Ini biasa aja, bahkan makan semakin lahap, tapi kalau malam tuh suka panas," ujarnya.
Lihat Juga :Keselamatan Konsumen Bocah Telan Magnet, Usus Perut Tarik-menarik |
3. Pengorbanan Ibu Demi Zul
Ibunda Zul, Nina tetap tegar dalam menemani pengobatan putranya. Meski dalam keterbatasan, ia sekuat tenaga membayar biaya selama dirawat di rumah sakit.
"Di rumah sakit, Zul hanya di Infus dan rontgen. Kita habis sekitar 1,8 juta untuk biaya tersebut," kata Nina menceritakan nasib Anaknya.
Kini, Nina yang tidak memiliki pekerjaan tetap masih mengurusi berkas dokumen kependudukan. Hal itu dilakukan untuk memenuhi rujukan medis, agar putranya dapat menjalani operasi di RSUD Gunungjati Cirebon.
"Sekarang masih ngurusin berkas, karena enggak punya KK ga punya BPJS juga. Entah biaya kesana (RSUD Gunungjati-red) juga gimana," keluhan Nina.
Belum diketahui pasti waktu untuk menuju rumah sakit di Cirebon. Namun, Nina mengaku tetap berusaha agar kunci di dalam tubuh anaknya bisa diangkat.
Baca di halaman selanjutnya...